Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pelajaran dari Pertandingan GM Irene dan Dewa Kipas

Diperbarui: 26 Maret 2021   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi catur (dok.infobaru.com)

Sungguh menakjubkan melihat antusiasme masyarakat Indonesia pada pertandingan catur antara GM Irene dengan Dewa Kipas alias Dadang Subur. Dari rekaman video YouTube Deddy Corbuzier saja lebih dari 1,25 juta orang menonton, dan ini akan terus bertambah.

Hal yang tak terduga adalah perhatian federasi catur dunia (FIDE) terhadap laga ini. Padahal sebagian dari kita menganggap bahwa pertandingan tersebut hanya untuk lucu-lucuan, konyol dan hiburan. Ternyata justru FIDE menganggap serius pertandingan ini. Layaknya hal itu membuat kita berpikir lebih dalam mengenai catur.

Di sisi lain, laga catur antara pemain profesional dan pemain amatir ini mampu mengalihkan perhatian kita karena tim bulutangkis All England gagal bertanding. Kita merasa sangat terhibur dengan permainan catur ini.

Ada beberapa hal yang bisa kita petik pelajaran dari pertandingan tersebut, antara lain:

1. Catur sebagai olahraga yang digemari masyarakat. Kita bisa melihat bahwa ternyata masyarakat Indonesia senang bermain catur. Animo masyarakat sangat tinggi untuk menyaksikan pertandingan ini, menandakan bahwa olahraga catur sering dimainkan. 

Catur bisa menjadi olahraga favorit, menggantikan bulutangkis yang sudah menurun popularitasnya. Mungkin kita tidak sadar bahwa catur sering dimainkan dimana saja, bisa di rumah, di jalanan, warung, terminal dsb. Modalnya hanya papan catur yang murah, tidak memakan banyak tempat.

Memang sebagian orang yang senang bermain catur adalah kaum Adam. Tetapi sebetulnya ada potensi dari kaum perempuan, sebagaimana ditunjukkan oleh GM Irene. Saya pun suka bermain catur, mengasah otak dan mencari strategi.

2. Catur online menjadi sarana yang sangat fleksibel. Banyak orang yang suka bermain dengan catur online, karena bisa dimainkan dengan siapa saja dan dimana saja. Kita bisa bertanding dengan orang dari luar negeri atau tempat terjauh sekalipun. Meski di antaranya ada yang menggunakan nama alias.

Nah, di sini kita akan tahu siapa saja yang berpotensi menjadi atlet catur. Dengan beraneka ragam lawan dari berbagai asal  negara, justru menjadikan kita terlatih dan semakin piawai. Kalau mau, Percasi mengintip bibit unggul pecatur dari sini.

3. Pertandingan catur tidak harus dilakukan oleh lembaga resmi. Deddy Corbuzier telah membuktikan hal itu dengan baik. Podcast adalah sarana yang sedang ngetren digunakan. Sesuai dengan kemajuan teknologi, dimanfaatkan untuk apa saja yang positif.

Sekiranya Deddy Corbuzier mengadakan pertandingan secara berkala, kemungkinan catur akan semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Ini yang harus dipikirkan oleh Percasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline