Lihat ke Halaman Asli

Elva Susanti E

Menulis adalah salah satu cara berbagi yang abadi

Persiapan Menyambut Ramadhan Saat Pandemi

Diperbarui: 14 April 2021   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu memakai masker dan bawa hand sanitizer


"Jangan lupa pakai masker, bawa hand sanitizer dan entar jaga jarak ya!" pesan suami sebelum akhirnya kami berangkat ke pasar.


Sudah menjadi rutinitas, dimana sehari sebelum bulan Ramadhan, Saya ke pasar ditemani suami untuk membeli keperluan sayur-mayur dan lauk-pauk, tentu saja persiapan untuk makan malam dan sahur keesokannya serta buat persiapan lima hari kedepan, agar tidak bolak balik ke pasar.

Mengapa tidak belanja secara online saja, sih? Buat Saya, berbelanja langsung ke pasar tidak hanya bisa memilih kebutuhan dapur yang masih segar saja, akan tetapi Saya bisa lebih menghemat pengeluaran karena harganya juga akan lebih murah, dan kebetulan jarak pasar dengan rumah hanya 1 kilo perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

img-20210414-111640-6076fa44d541df2e1321a643.jpg

Sama seperti tahun lalu, tahun ini pun Saya dan suami tetap menggunakan masker, bawa hand sanitizer dan tak lupa jaga jarak, terlebih saat berada di keramaian. Karena belajar dari pengalaman tahun lalu, bertemu teman di pasar, ia tak menggunakan masker bahkan tak mengindahkan jarak yang harus dijaga. Saat ditegur, dengan santuinya dia bilang "Corona sih nggak bakal berani mendekat!", seminggu setelah pertemuan itu Saya mendengar kabar melalui WhatsApp Grup jika ia positif covid-19, naudzubillah .


Pandemi yang sudah berlangsung lama ini tentunya membuat kita was-was, tapi juga bukan berarti kita mesti cemas, sebab rasa cemas yang timbul dapat menurunkan imunitas tubuh, sehingga membuat tubuh drop dan bisa saja terserang berbagai penyakit, termasuk covid-19.

Selain itu, sejak pandemi perekonomian tidak stabil, hingga memberi dampak pada keuangan rumah tangga, tidak hanya satu dua orang, akan tetapi dampaknya juga pada orang lain. Hal itu membuat Saya harus putar ide bagaimana caranya supaya bisa bertahan dengan pemasukan yang masih pas-pasan di masa pandemi ini, salah satunya dengan membeli kebutuhan, bukan keinginan. Bahkan, jika tiap tahunnya membeli baju lebaran saat Ramadhan, untuk Ramadhan kali ini kusudah beli jauh-jauh hari sebulan sebelum Ramadhan, sebab harga lebih murah ketimbang membeli ketika bulan Ramadhan bahkan jika membeli sehari dua hari sebelum lebaran, harga bisa lebih mahal lagi. Belum lagi harus menghadapi desakan pembeli lainnya.

Menahan Rindu Untuk Tidak Mudik Dulu

Ramadhan tahun lalu belum bisa mudik, sedih? Tentu saja. Namun, untuk tahun ini, meskipun sudah ada peluang untuk mudik dengan ketentuan harus Swab Antigen dan jalankan protokol kesehatan, tetap saja harus menahan diri dulu untuk tidak mudik sementara waktu, sebab mengobati rindu tetap bisa dilakukan melalui video call.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun."

Kalimat yang terucap saat mendengar berita duka dari tetangga. Usut punya usut, anaknya pulang karena ingin menyambut Ramadhan bersama kedua orangtua dan saudaranya, padahal saat itu posisinya berada di zona merah, dan ayahnya telah sepuh serta sakit-sakitan. Banyak yang menyayangkan hal itu, namun apa mau dikata, balak tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Dari peristiwa itu membuat hati mengurungkan niat untuk mudik, sementara waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline