Penyebutan Identitas Muhammadiyah berdasarkan perjalanan sejarahnya
Adanya revolusi dibidang teknologi komunikasi dan transportasi mengakibatkan berkembangnya berbagai kecanggihan serta melahirkan inovasi yang luar biasa. Segala jenis kemajuan memiliki pengaruh terhadap perkembangan tatanan kehidupan sehari-hari. Hal ini juga mempengaruhi hadirnya pembaharuan atau identitas baru bagi setiap masyarakat, termasuk juga organisasi Islam di Indonesia.
Salah satunya organsiasi Islam Muhammadiyah yang berdiri tahun 1912. Organisasi Muhammadiyah dikenal dengan gerakan modernisnya, hal ini dikarenakan Muhammadiyah memfokuskan pada pendidikan modern yang mengajarkan ilmu yang dibutuhkan sesuai zamannya.
Berikut ini akan diuraikan secara singkat beragam identitas Muhammadiyah berdasarkan perjalanan sejarahnya.
Muhammadiyah dikenal dengan sebutan Islam reformis atau gerakan reformasi, penyebutan ini dikaitkan dengan sikap Muhammadiyah terhadap takhayul, bid'ah dan khufarat, dengan masalah antu madzhab fikih atau tidak bermazhab ataupun anggapan terhadap Muhammadiyah yang anti tasawuf.
Selanjutnya terdapat penyebutan Muhammadiyah sebagai Islam Puritan, dikaitkan dengan konsep kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah. Dengan memberikan tekanan pada kedua pedoman tersebut untuk dijadikan sumber utama untuk menjalankan Islam dan kurang memfokuskan terhadap kitab kuning ataupun khazanah klasik dari Islam. Penyebutan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam Puritan muncul pada awal tahun 1980 an.
Lalu penyebutan Islam Berkemajuan, istilah ini dikenal dengan maju, kemajuan yang telah ada pada gerakan Muhammadiyah dari awal berdirinya, diantaranya dalam Statuten tahun 1912 ada kata memajukan dalam frasa tujuan Muhammadiyah. Juga dalam tulisan Kiai Ahmad Dahlan tahun 1923 dengan judul "Tali Pengikat Hidup Manusia". Disana Ahmad Dahlan mengungkapkan pentingnya kemajuan. Salah satunya jika ingin menjadi Kiai maka jadilah kiai maju.
Identitas yang dimiliki Muhammadiyah atau organisasi lainnya adalah untuk mengenali atau mengidentifikasi tentang organisasi tersebut. Agar masyarakat bisa lebih bisa melihat dan mengetahui perkembangan zaman.
Elsa Putri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H