Lihat ke Halaman Asli

Demi Secuil Kebahagiaan

Diperbarui: 2 Juli 2023   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesosok tubuh mungil berdiri di kejauhan
Memandang kerumunan orang
Yang riuh menyaksikan
Hewan-hewan yang tumbang satu persatu

Pakaian lusuh melekat di badannya
Membuatnya risih bergabung
Hanya satu tanya yang melekat di pikirannya
Akankah ada bagian untuk di bawa pulang?

Keriuhan semakin menjadi
Tapi dia tetap bergeming
Seakan tak terusik dengan keadaan
Hanya matanya awas memandang sekeliling

Tibalah waktunya
Bungkusan berpindah ke tangan-tangan yang terulur
Mengganti secarik  kertas kecil
Dengan sebungkus daging

Kerumunan pun berangsur hilang
Hanya beberapa orang saja yang tersisa
Sosok kecil itu perlahan mendekat
Ada rasa was-was
Ada rasa takut
Perlahan memungut sisa-sisa daging berserakan

Dengan langkah kecilnya
Dia berlari pulang
Dengan genggaman tangan kecilnya
Membawa seonggok sisa yang terkumpul
Berharap ibu memasak untuk hari ini 

Agar bisa merasakan secuil kebahagiaan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline