Lihat ke Halaman Asli

Dia dan Pupusnya Hati

Diperbarui: 3 November 2020   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melihat awan mendung, udara dingin seperti mengerti sebab diamnya dia

Berdiam saja menjadi bosan, berbagi pun dengan siapa

Ujaran hati, sekarang dia pun sendiri 

Apa makna bersama, berkabar pun jarang 

Ada linang air mata dalam tangguhnya

Ada luka dalam senyumnya

Hanya saja sudah biasa dengan semuanya

Lagi-lagi kata penghianatan ku dengar dari ceritanya

Ia tulus, namun cintanya terjalin gagal

Tak kubiarkan dia memendam, kan kubiarkan dia bercerita 

Melihatnya, mendengarnya seperti menonton film 

Ia sadar.. dan menepikan lukanya dalam hati

Dia dan kenangannya pupus dihati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline