Lihat ke Halaman Asli

Cangkir Lapuk Puan Mengenaskan

Diperbarui: 17 Februari 2019   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang, tahukah hati yang lapuk tak bertuan?

Sengaja ada yang dirindukan dan merindukan

Dari kejauhan ia berdandan riang, iya.. dia berdandan

Agar segera dipertemukan, mengenaskan..

Sajak-sajak berlabuh dalam puan

Menyeduh rindu kepada tuan

Lewat cangkir hangat yang ia genggam

Enggan pergi pulang.. terus tenggelam dan tenggelam..

Jangan dirayu sayang, ia bukan pelabuhan

Pelabuhan yang terus diimpikan

Lewat kerinduan puan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline