Sayang, tahukah hati yang lapuk tak bertuan?
Sengaja ada yang dirindukan dan merindukan
Dari kejauhan ia berdandan riang, iya.. dia berdandan
Agar segera dipertemukan, mengenaskan..
Sajak-sajak berlabuh dalam puan
Menyeduh rindu kepada tuan
Lewat cangkir hangat yang ia genggam
Enggan pergi pulang.. terus tenggelam dan tenggelam..
Jangan dirayu sayang, ia bukan pelabuhan
Pelabuhan yang terus diimpikan
Lewat kerinduan puan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!