Lihat ke Halaman Asli

ELLY RACHMAWATI

Universitas Airlangga

Radiografi Pemeriksaan Oesophagus Maag Duodenum Klinis Stenosis Pylorus

Diperbarui: 17 Mei 2023   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Polos AP Babygram. Sumber: Halean, F. T., 2018

Saluran pencernaan diantaranya ada kerongkongan (oesophagus) yang berfungsi sebagai saluran makanan atau benda-benda dari rongga mulut menuju lambung/maag (gaster). Kerongkongan memiliki berbentuk tabung panjang berotot sepanjang 9 – 10 inchi dan berdiameter 1 inchi. Lambung/Maag merupakan organ dengan bentuk "J" memiliki fungsi tempat penampungan makanan sementara.  Duodenum merupakan bagian utama dari usus halus yang berfungsi dalam proses pencernaan makanan.

Pemeriksaan Oesophagus Maag Duodenum (OMD) merupakan jenis pemeriksaan radiologi untuk evaluasi pencernaan bagian atas (upper gastrointestinal). Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat adanya kelainan anatomi maupun fisiologis dari organ oesophagus, maag, dan duodenum menggunakan tambahan media kontras. (Bontrager, 2014). Indikasi klinis pada pemeriksaan ini antara lain adalah Akalasia,  disfagia,  benzoar,  gastritis, stenosis,  hiatal  hernia,  atresia esofagus  dan  atresia duodenum  (Bontrager,  2014). Salah satunya adalah stenosis pylorus yakni klinis penyempitan pylorus yang sering terjadi pada bayi. Pilorus adalah saluran yang membawa makanan dan minuman dari lambung  ke  duodenum  (Sodikin,  2011). 

Pada maag duodenum pediatrik suspek obstruksi letak tinggi misalnya dilakukan pemeriksaan radiografi OMD pediatrik pada pada kasus stenosis pilorus dilakukan media kontras iodium. 

Hal-hal prosedur pemeriksaan Oesophagus Maag Duodenum 

1. Persiapan pasien: mengecek riwayat pasien, sudah terpasang  NGT (Nasogastric  Tube),  pasien  tidak  minum  susu  selama  5 jam sebelum pemeriksaan.

2. Persiapan alat bahan: pesawat sinar-x,  kaset berukuran 35x43 cm, marker R/L, apron, alat fiksasi, media   kontras iodium non  ionik  dengan  konsentrasi  300  mgl/l sebanyak 30 ml dan dilarutkan dengan menggunakan NaCl sampai menjadi 100 ml

2. Saat pemeriksaan

1. Proyeksi: foto polos, AP  supine  post  kontras  dan  RPO post kontras

2. Posisi pasien: supine dan semi supine\

Hasil gambar

Hasil radiograf AP supine post kontras tahap awal. Sumber: Halean, F. T. et al, 2018.

Hasil radiograf AP supine post kontras tahap kedua. Sumber: Halean, F. T. et al, 2018.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline