Lihat ke Halaman Asli

Narsis di Gedung Sate

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13258942062139549398

[caption id="attachment_154327" align="aligncenter" width="640" caption="photo pribadi"][/caption] [caption id="attachment_154328" align="aligncenter" width="640" caption="photo pribadi"]

13258943201122504020

[/caption] Sebuah photo dapat mengungkapkan sebuah cerita, kenangan, bukti, terhadap sebuah peristiwa yang sebenarnya terjadi. Photo adalah sebuah kebanggaan terhadap eksistensi diri, yang mungkin saja dapat menimbulkan kesombongan atau keirian dari pihak lain. Dalam teori Masslow sebuah photo dapat dikategorikan sebagai kebutuhan untuk mengaktualisasi diri. Buktinya, telepon genggam yang didalamnya terdapat kamera laris manis di pasaran. Sejak dibukanya akses jalan tol Cikampek Padarang, ribuan kendaraan dari Jakarta tidak mengenal waktu berlomba memasuki Kota Bandung. Tidak hanya itu Kota Bandung menjadi magnet bagi wistawan lokal maupun mancanegara. Dibukanya rute penerbangan oleh berbagai maskapai penerbangan dalam dan luar negeri menuju Kota Bandung menjadi bukti yang tidak terbantahkan kalau Kota Bandung memang layak untuk dikunjungi. [caption id="attachment_154329" align="aligncenter" width="640" caption="photo pribadi"]

13258944081786631554

[/caption] Salah satu pemandangan yang cukup mencolok pada saat liburan kemarin terutama menjelang detik-detik pergantian akhir tahun kemarin adalah banyaknya orang yang berphoto ria di depan Gedung Sate, gedung yang menjadi kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat. Gedung Sate yang pada masa Hindia Belanda disebut Gouvernements Bedrijven (GB), menjadi latar belakang photo yang eksotis bagi wisatawan maupun warga Kota Bandung sendiri. Jika anda berkunjung ke Kota Bandung, cobalah duduk di salah satu tangga menuju Lapangan Gasibu yang tepat berada di depan Gedung Sate. Pandangilah gedung yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Walikota Bandung, tanggal 27 Juli 1920 itu, anda akan merasakan indahnya nilai-nilai arsitektur perpaduan antara Indo-Eropa. Dikutip dari wikipedia, beberapa pendapat tentang megahnya Gedung Sate diantaranya dikemukakan oleh Cor Pashier dan Jan Wittenberg dua arsitek Belanda, yang mengatakan "langgam arsitektur Gedung Sate adalah gaya hasil eksperimen sang arsitek yang mengarah pada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa". Jangan lepaskan pandangan anda, niscaya akan terbawa ke dalam lamunan Bandoeng tempoe doeloe. Menarik bukan. Gedung Sate memang layak menjadi salah satu ikon Bandung dan Jawa Barat. Tidak ada salahnya bagi anda yang berkunjung ke Kota Bandung berphoto ria di depan Gedung Sate. Photo tersebut dapat menjadi kenang-kenangan sekaligus bahan cerita untuk anak-anak kita maupun saudara-saudara kita yang belum pernah mengunjungi Kota Bandung.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline