Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Dari "Megengan" hingga Ziarah Makam, Tradisi Jelang Ramadan yang Tak Kunjung Lekang

Diperbarui: 18 Mei 2020   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acara Megengan. Sumber: wakuliner.com


Sehari sebelum menjalankan ibadah puasa, kesibukan di daerah saya mulai terlihat. Suasana pasar lebih ramai dari biasanya. Ibu-ibu pun tampak berbelanja lebih banyak dari hari-hari sebelumnya. 

Sesampai di rumah ibu-ibu akan memasak nasi---boleh nasi putih atau nasi kuning, dengan beragam menu lauk, seperti sambel goreng kentang, mie kenduri, kering tempe, bali telur, ayam bumbu, dan masih banyak lagi.

Lalu jika masakan tersebut sudah siap, maka akan ditlaning-tlaning, dimasukkan ke dalam kotak nasi atau ditata sedemikian rupa. Sebagian akan diantar kepada sanak saudara atau tetangga terdekat---biasa disebut ater-ater. Sebagian lagi disisihkan untuk acara kenduri.

Sedang ada momen apakah gerangan?

Megengan!

Yup. Tradisi ini sudah mengakar pinak di daerah tempat tinggal saya. Khususnya sehari di jelang bulan Ramadan dan sehari sebelum Lebaran tiba.  

Sejarah Tradisi Megengan

Tradisi Megengan sebenarnya merupakan hasil perpaduan antara budaya lokal dan budaya Islam.

Adalah Sunan Kalijaga yang memiliki inisiatif menghidupkan tradisi unik tersebut. Mengingat betapa sulitnya menembus pertahanan tradisi yang sudah ada di dalam masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa, maka beliau memilih berdakwah dengan menggunakan pendekatan secara sosial budaya.

Awalnya Megengan bernama Ruwahan---artinya meruwat atau memuja arwah-arwah dengan memberi sesajen. Seiring dengan diperkenalkannya Islam, oleh Sunan Kalijaga sesajen ruwahan tersebut dialihkan ke dalam bentuk yang lebih bermanfaat, yakni sedekah makanan untuk dibagi-bagikan dan dinikmati secara bersama-sama. 

Kegiatan bersedekah makanan ini yang kemudian lebih dikenal dengan istilah Megengan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline