Lihat ke Halaman Asli

Dalang Cilik Berprestasi, Terinspirasi Tokoh Wayang Kapi Menda

Diperbarui: 13 Mei 2016   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pagelaran wayang bersama seorang dalang cilik di Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kali ini sebuah keistimewaan bagi para dalang muda untuk dapat menunjukkan kebolehannya di acara yang biasa digelar sebulan dua kali ini (15/2)

BLAS. Aku malah nggak seneng,kalau sama Spiderman” ucap Eben. Di usia mudanya tersebut, ia sudah sangat lugas dalam memainkan wayang. Bagaimana tidak? Sejak masih berusia 2 tahun, Eben telah dikenalkan dengan seni pertunjukan boneka Jawa ini. Memiliki orangtua yang sudah menyukai dunia wayang dan sering mendongengkan cerita-cerita tradisional menjadi alasan terbesar yang melandasi kesukaan Eben terhadap wayang, khususnya Wayang Kulit.

Dari begitu banyaknya cerita wayang, Eben paling menyukai cerita Jabang Tetukoyang menceritakan tentang kelahiran satu tokoh besar dalam dunia wayang yaitu Gatotkaca. Meskipun begitu, yang menjadi tokoh favorit Eben bukanlah Gatotkaca. Eben jatuh cinta pada tokoh Kapi Menda yang merupakan tokoh kera berkepala kambing yang ada dalam salah satu serial Ramayana. Ia menyukai tokoh ini karena wataknya yang jujur, setia dan sangat patuh.

Berprestasi Sejak Dini

Sebagai seorang anak yang baru duduk di kelas 5 SD Pangudi Luhur Yogyakarta, prestasi Eben tidak perlu diragukan lagi. Berbagai kompetisi baik tingkat kota ataupun nasional sudah dilahapnya. Ia mengaku bahwa sudah lebih dari sepuluh kali menjuarai perlombaan Dalang Anak.

  • Juara 2 Lomba Dalang Anak Nasional yang diadakan di UNY tahun 2014
  • Juara 3 Lomba PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) 2014
  • Juara 2 Festival Dalang Anak dan Remaja di Tembi pada tahun 2015
  • Turut serta dalam Pentas Etika Budaya

Eben sudah sering pentas dan menjadi dalang baik di dalam maupun luar kota Yogyakarta, seperti Gunung Kidul dan Sragen. Bahkan Eben pernah berpartisipasi dalam salah satu acara televisi Si Bolang.

Memilih Wayang dibanding Superhero Modern

Wayang, bagi Eben adalah teman. Bahkan ia lebih memilih wayang dibandingkan tokoh-tokoh superhero karena murni atas kecintaannya pada kebudayaan dan keinginannya untuk melestarikan kebudayaan yang sudah hampir punah. Terdapat keprihatinan Eben mengenai lunturnya kesenian wayang di Indonesia akibat dari masuknya film-film modern yang memang cenderung untuk lebih digandrungi anak muda.

Kekhawatiran itu membuahkan kesadaran akan pentingnya sikap menjaga dan terus melestarikannya. Untuk mewujudkan kecintaannya itu Eben juga bergabung dalam sanggar Dalang Anak Ayodya dan Sanggar Seni Wira Budaya yang memang fokus pada pengembangan dan pendidikan kebudayaan wayang pada anak muda.

Saat ditemui setelah pentas di Dinas Kebudayaan DIY, Eben terlihat memakai sorjan (busana jawa) yang meskipun panas atau sumuk namun tetap disukainya karena baginya busana adalah bagian dari kebudayaan wayang yang tidak bisa dipisahkan. Begitu juga dengan alunan musik gamelan dan tembang-tembang jawa yang mendayu-dayu, semuanya bagaikan satu kesatuan.

Misi Membawa Wayang Lebih Populer

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline