Lihat ke Halaman Asli

Eko Romeo Yudiono

Menulis itu Indah

Kecupan Nadal untuk Ball Girl, Bukti Tidak Ada Perbuatan Baik yang Sia-sia

Diperbarui: 24 Januari 2020   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baik Hati: Nadal mencium ball girl di babak kedua Australia Open 2020. photo: dok pribadi

"Jangan memiliki pikiran bahwa berbuat baik akan membuat dirimu sendiri rugi. Kamu salah. Justru kamulah yang diuntungkan karena kamu sedang menabung kebaikan untuk dirimu sendiri di masa depan. Tidak ada kebaikan yang mubazir." (Max Irons)

Itu juga yang dilakukan oleh petenis nomor satu dunia Rafael Nadal. Rafa melakukannya di babak kedua Australia Open (AO) 2020. Di set ketiga, Rafa mencoba melakukan pengembalian bola F. Delbonis, namun tanpa sengaja mengenai pipi ball girl. Sontak, petenis 33 tahun itu kaget. Ia kemudian berlari kecil mendekati ball girl yang mengenakan topi nomor 032 itu. Ball girl yang didekati Rafa juga kaget. 

Sebab, sebelumnya dengan gesturenya gadis itu menyatakan dia baik-baik saja. Setelah berbicara beberapa saat, Rafa mendaratkan ciuman kecil di pipi ball girl tersebut. Mendapat ciuman dari bintang tenis dunia, muka ball girl langsung memerah. Takjub sekaligus senang. Kejadian itu pasti akan selalu membekas di hatinya.

Seolah berkorelasi dengan perbuatan baiknya, Rafa menang telak. Ia menyudahi perlawanan Delbonis, (6-1) di set ketiga. Petenis kelahiran Manacor, Spanyol itu menang dan melaju ke babak ketiga. 

Belum cukup mengungkapkan permintaan maafnya, sebelum melakukan sesi wawancara, Nadal kemudian mencopot head band yang dipakainya dan memberikan kepada ball girl sebagai kenang-kenangan. Makin bungah lah hati ball girl tersebut. Dengan senyum mengembang ia melangkah meninggalkan Melbourne Park tempat pertandingan digelar.

Dalam sesi wawancara pun Rafa mengatakan sangat kaget ketika bola pengembaliannya mengenai ball girl. Dia takut sesuatu yang buruk menimpanya. "Bagi dia, insiden itu tentu bukan momen bagus. Saya pun khawatir karena bolanya melaju sangat keras dan tepat mengenai dia," urai Nadal. 

Dia melanjutkan bahwa ball girl itu sangat pemberani. "Situasi tadi adalah salah satu momen menakutkan dalam karir saya. Tapi syukurlah dia baik-baik saja. Dia gadis yang pemberani," ungkap Nadal. 

Dalam sesi wawancara itu juga terungkap kerendahan hati salah satu atlet terkaya di dunia itu. Ketika ditanya ingin bertemu siapa di babak final, antara Roger Federer atau Jokovic, Nadal menjawab belum punya ide untuk hal itu. Dia menyebut, hanya menikmati setiap pertandingan yang dilaluinya dengan baik.

Sikap rendah hati dan kebaikan Nadal yang mengakhiri lajangnya pada 2019 silam itu terbukti. Dia tiga kali mendapatkan penghargaan "Stefan Edberg Sportmanship Award". 

Penghargaan tersebut mencakup kejujuran, sportifitas, profesionalisme dan integritas selama bertanding di lapangan.Uniknya, penilaian itu berasal dari sesama petenis, bukan oleh lembaga khusus penilai.

"Penghargaan ini berarti banyak bagiku, tentu memenangkan pertandingan dan gelar merupakan hal penting. Tapi seperti yang saya bilang saat media menanyakan seperti apa yang saya inginkan adalah saya bisa diingat sebagai orang yang baik, lebih dari sebagai petenis yang baik," tutur Nadal, dilansir atptour.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline