Waktu berjalan begitu cepatnya bulan ramadan yang penuh rahmat memasuki hari ke-7 (7/3), ceramah tarawih diisi oleh Ust. Ngasifudin yang menyampaikan kultum kepada para jamaah Masjid AlFalaah Karangjambe tentang kisah pencipataan nyamuk yang sangat komplek, penelitian tentang nyamuk dari cara nyamuk menggigit sampai mengeluarkan air liur (biusnya), sehingga yang digigit terkadang tidak terasa, juga terbang nyamuk yang menginspirasi manusia pada penciptaan drone. Pada kultum subuh disampaikan oleh ust. Ahmad Mulyono yang memberikan kultumnya kisah sahabat nabi Sulaiman dengan malaikut maut, karena kejadian mati ada waktu dan tempatnya dan manusia tidak bisa menghindar dari kematian. Hendaknya manusia menyiapkan bekal kematian yaitu taqwa.
Ust. Sutarman menyampaikan kultum (Foto: Eko Mulyadi)
Memasuki hari ke-8 (8/3), penceramah tarawih Ust. Saiful yang digantikan oleh ust. Sutarman menyampaikan bahwa puasa menahan sebagian kesabaran, menjelaskan tentang kenikmatan dan kebarokahan dalam bersahur dan bersahur di akhirkan waktunya.Kultum subuh disampaikan oleh Ust. Abdul Malik bahwa berdoa pada bulan puasa doanya tidak tertolak, kualitas ibadah, manusia maunya ibadah sesukanya tetapi maunya banyak, atau permintaan banyak. Contoh jurais yang ahli ibadah, saat dipanggil ibunya tindak menyahut akhirnya membuat ibunya jengkel dan menyumpahi jurais mati dalam keadaan bersama pelacur. Begitu kisah imam besar Masjidil Haram, saat kecilnya membuat jengkel ibunya, sehingga ibunya sampai memberikan sumpah menjadi imam besar masjid. Doa dari siapa saja yang dikabulkan ? yakni doa dari orang tua , dari pasangan hidup kita dan anak yang sholeh. (/Eko Mulyadi)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI