Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Kesepian Lagi

Diperbarui: 17 Maret 2021   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kesepian lagi. Seperti ruang hampa. Ada musik, tapi tak menghibur. Ada teman, tapi tak menemani. Sepi dalam ramai. Sibuk dalam sunyi. Lelah tiada yang peduli.

Kadang butuh sepi. Untuk rangkai inovasi. Tapi sepiku ini. Malah menghentikan langkah. Menghentikan waktu. Menghentikan pena kreasi. Terhenti. Dan perlahan semakin kosong.

Lukisan kata pun sirna. Beban ini, terlalu lama terbawa. Dalam keterbatasan pikir. Terhimpit dalam lelah. Tentang berkah yang belum turun. Semua tertunda. Terhalang. Jadi tak jelas.

Aku ingin lari. Keluar dari galau ini. Tapi itu tipu diri. Karena masalah tak usai. Seperti benang ruwet, tiada ujung, tiada akhir. 

Kesepian lagi. Sendiri lagi. Datanglah motivasi, tanpamu aku mati. Ini pun sekarat sendiri. Dalam sunyi. Tak ada yang cari. Apalagi merindu. 

Semoga badai segera berlalu. Menyambut pagi baru esok hari. Tanpa menghakimiku lagi. Tak banyak yang kuminta. Aku hanya ingin punya kekasih. Yang memberiku cita cita. Bukan bertanya bukti bukti dan bukti. Aku sudah lelah ditanya. Tapi tak dipedulikan. 

Drama ini diakhiri saja. Kau sudah usir cinta tulusku. Kau tak peduli aku sekarang sekarat. Namun jika ini buatmu puas, silakan memuja dendammu. Karena kau bahagia melihatku sengsara. Mati dalam kesepianku sendiri.

Malang, 17 Maret 2021

Oleh Eko Irawan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline