Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Puisi | Cinta Lelaki Tulus

Diperbarui: 19 Februari 2020   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: smiginblog.tumblr.com

Peluh ini kuusap dengan lusuhnya baju lengan panjangku. Kopros, kata Orang Jawa. 

Tapi siapa yang akan menghiburku, jika Cinta sudah tidak peduli. Engkau mungkin ada, tapi bencimu menghapus semua kasihmu.

Jodoh memang rahasia Allah. Tapi apa Hakmu mengatakan bahwa jodoh ini telah habis?

Untuk kebanggaan macam apa hingga percaya saja tidak. Kurasa dendam telah membutakan hatimu.

Kepuasan membalasmu,  membuatmu lupa akan arti cinta yang pernah kita ucapkan.

"Salah Pergaulan," itu penilaian orang tentangmu. Protesmu sedang dicari carikan alasan agar sahih.

Kamu senang jika lelakimu ini disalahkan. Cerita jeleknya diriku sudah viral disemua ranah. Kamupun bangga menceritakannya.

agar dirimu disanjung sebagai wanita hebat. Yang tangguh disakiti.

Tapi apa benar semua yang engkau tuduhkan itu? Tak takutkah jika diakhirat nanti itu dipertanyakan?

Siapkah kamu menyodorkan buktinya di depan Allah?

Sadarlah, apa yang kamu cari dengan menyakiti diriku. Aku mungkin salah. Aku siap mendengar. Dan aku siap berubah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline