Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Cinta Lelaki Tulus

19 Februari 2020   18:23 Diperbarui: 19 Februari 2020   18:20 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: smiginblog.tumblr.com

Peluh ini kuusap dengan lusuhnya baju lengan panjangku. Kopros, kata Orang Jawa. 

Tapi siapa yang akan menghiburku, jika Cinta sudah tidak peduli. Engkau mungkin ada, tapi bencimu menghapus semua kasihmu.

Jodoh memang rahasia Allah. Tapi apa Hakmu mengatakan bahwa jodoh ini telah habis?

Untuk kebanggaan macam apa hingga percaya saja tidak. Kurasa dendam telah membutakan hatimu.

Kepuasan membalasmu,  membuatmu lupa akan arti cinta yang pernah kita ucapkan.

"Salah Pergaulan," itu penilaian orang tentangmu. Protesmu sedang dicari carikan alasan agar sahih.

Kamu senang jika lelakimu ini disalahkan. Cerita jeleknya diriku sudah viral disemua ranah. Kamupun bangga menceritakannya.

agar dirimu disanjung sebagai wanita hebat. Yang tangguh disakiti.

Tapi apa benar semua yang engkau tuduhkan itu? Tak takutkah jika diakhirat nanti itu dipertanyakan?

Siapkah kamu menyodorkan buktinya di depan Allah?

Sadarlah, apa yang kamu cari dengan menyakiti diriku. Aku mungkin salah. Aku siap mendengar. Dan aku siap berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun