Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Refleksi 1 Tahun Menulis di Kompasiana

Diperbarui: 5 April 2019   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan layar pada Kompasiana.com

7 Mei 2018 - 7 Mei 2019 tak terasa sudah satu Tahun berkecimpung dengan dunia tulis menulis di Kompasiana. Menulis ternyata melatih diri meningkatkan kualitas Hidup. Terima Kasih Kompasiana Karena telah memberi tempat dan Kesempatan pada ribuan Penulis seperti Saya untuk berkreasi dalam dunia tulis menulis. 

Hal ini sangat berarti bagi Kami, Karena kreatifitas Kami ada wadahnya, ada yang mengapresiasi dan diseleksi oleh admin yang profesional. Memang Hingga hari ini belum satu rupiahpun tercurah dalam jerih payah ini, namun ada apresiasi lain yang di dapat yang lebih berharga dari kucuran Rupiah. 

Semoga Refleksi satu tahun menulis di Kompasiana ini dapat mendorong lahirnya karya tulis yang lebih spektakuler di masa mendatang, baik untuk Pembaca sekalian, Juga untuk diri Kami sendiri.

Amal ilmu dengan Menulis

Apa jadinya jika empu Prapanca tidak menulis Kitab Negarakretagama.  Jika tidak dituliskan, sejarah Kerajaan Singosari dan Majapahit akan hilang ditelan masa. Ingatan Manusia secara Pribadi dan Ingatan Kolektif yang ada di masyarakat tentang suatu kisah sejarah, tidak bisa abadi terekam dalam ingatan. 

Kemampuan otak untuk mengingat ada batasnya. seiring waktu, ingatan akan musnah seiring yang bersangkutan meninggal. andaipun diceritakan, kualitas materi yang disampaikan akan mengalami perubahan makna dan perubahan persepsi.

Menulis adalah upaya mengabadikan ide, Gagasan, Pikiran dan Liputan Kejadian agar terekam dan bisa dibaca kembali di masa mendatang. Dijaman sekarang, tehnologi audio visual sudah semakin canggih, sehingga menulis bisa didampingi dengan adanya tampilan foto, Video dan Infografis yang menarik. 

Inilah motivasi awal mengusung Reenactor kepermukaan khalayak pembaca di Kompasiana. Selama ini Reenactor belum dikenal kecuali oleh penghobby reenactor sendiri. 

Padahal dalam reenactor ada Ilmu berharga yang harus dishare ke pihak lain. Amal ilmu dengan menulis adalah upaya mengawal Reenactor sebagai Metode Belajar sejarah cara Kekinian yang lebih menarik dan menyenangkan.

Belajar Meningkatkan Kualitas Diri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline