Lihat ke Halaman Asli

Ega Ardiana

Mahasiswi

Maaf Ibu, Aku Tidak Sepandai Mereka

Diperbarui: 3 Mei 2024   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: PEXELS/Andrea Piacquadio

Aku masih membaca buku pelajaran yang sejak kemarin terus aku baca. Aku memberi tanda pada kalimat yang penting, mencari kata-kata sulit yang ingin ku artikan, dan mencoba memahami kalimat yang ku baca. Tapi entah kenapa, aku tidak mudah untuk paham dengan isi buku. Terasa sulit untuk mempelajarinya, padahal beberapa hari lagi akan ada ujian untuk pelajaran ini.

"Yulia, ayo makan dulu. Sehabis makan, kamu bisa belajar lagi." Bicara Ibu padaku dengan nada halusnya.

Aku mengiyakan saja, karena juga sedang lapar. Mungkin setelah itu, aku bisa lebih konsentrasi. 

Langsung saja aku menuju dapur, mengambil makan siang dengan lauk yang ku sukai. Ada kakakku juga di sana, sudah duduk di meja makan, dan makan dengan lahap. Aku pun menyusul ke meja makan dan duduk di sampingnya. Dan akhirnya aku selesai memakan makan siang ini. 

"Yulia, jangan lupa belajar. Supaya kamu mudah menjawab soal-soal ujian." Ucap Kakakku

"Tapi aku sulit paham dengan buku yang aku baca kak."

"Kalau begitu, jawab sebisa kamu saja ya. Semangat anak kelas lima."

Keesokan harinya...

Teman-temam sekelasku membicarakan ujian yang akan tiba. Aku yang sedang duduk di bangkuku sendiri hanya mendengar mereka bicara tanpa ikut berkata apapun. 

"Pasti yang juara kelas Lili lagi, dia kan pintar."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline