Lihat ke Halaman Asli

Efrem Siregar

TERVERIFIKASI

Tu es magique

Partai Demokrat, Tunjuklah Kandidat Terbaikmu, Tidak Perlu Singgung Gibran

Diperbarui: 11 Februari 2021   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gibran Rakabuming dan Presiden Joko Widodo pada 2019. (Foto: BPMI Setpres via Tribunnews)

Wasekjen Partai Demokrat Irwan menanggapi penundaan RUU Pemilu. Ia menduga ada kepentingan Presiden Joko Widodo mendorong putranya Gibran Rakabuming maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Apakah ada faktor baru yang membuat pemerintah merubah kebijakan politik pilkada dengan menundanya ke tahun 2024? Mungkinkah keputusan ini dilatari oleh kemungkinan Presiden Jokowi mempersiapkan keberangkatan Gibran dari Solo ke Jakarta? Karena dirasa terlalu cepat jika Gibran berangkat ke Jakarta tahun 2022," kata Irwan kepada wartawan, 11 Februari 2021, mengutip Tribunnews.

***

Respon Irwan dapat dipahami bila memperhatikan suasana yang terjadi saat ini. Demokrat adalah salah satu partai yang mendorong RUU Pemilu dilanjutkan dibahas di parlemen.

Sedangkan, mayoritas fraksi PDIP, PAN, PPP, PKB, Gerindra, Golkar dan Nasdem menolak melanjutkan pembahasan RUU Pemilu.

Dalam perjalanannya, ada perubahan tiba-tiba karena beberapa partai balik badan dari mendukung menjadi menolak.

Mengutip CNNIndonesia, Pasal 731 Ayat (2) draf revisi UU Pemilu menyebutkan Pilkada 2022 akan diikuti oleh 101 daerah yang menggelar Pilkada pada 2017. Provinsi DKI Jakarta termasuk di antaranya.

Ini adalah bagian untuk menyelenggarakan Pemilu serentak. 

Sejarah baru untuk Indonesia sekaligus menguji kewarasan berpolitik masyarakat. Tidak lain karena tanggapan Irwan yang menyinggung nama Gibran Rakabuming di Pilkada 2024.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat dikonfirmasi Tribunnews mengatakan, "Kok pola pikirnya sangat pragmatis dan dangkal ya." Ia meneruskan, "Bukankah kepentingan nasional yang harus lebih didahulukan kesehatan, pemulihan ekonomi rakyat."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline