Lihat ke Halaman Asli

Efrain Limbong

TERVERIFIKASI

Mengukir Eksistensi

Teriakan Warga Desa Kalimago Terhadap Jaminan Keamanan

Diperbarui: 14 Mei 2021   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga Desa Kalimago saat menyampaikan permintaan jaminan keamanan. Doc Pri


Kasus pembunuhan terhadap empat warga Desa Kalimago Kecamatan Lore Timur Kabupaten Poso Sulawesi Tengah oleh kelompok teroris, bukan saja menyisakan duka lara semata, tapi juga masalah lainnya.

Pembunuhan sadis yang dilakukan para teroris di Desa Kalimago benar benar sudah diluar batas kemanusiaan, karena dilakukan kepada warga tidak berdosa yang sehari hari bekerja sebagai petani kebun.

Akibat dari aksi teroris .bukan hanya duka yang dirasakan keluarga korban, tapi juga terhadap warga masyarakat yang kini takut untuk melakukan pekerjaan di kebun milik mereka yang berada di pinggir gunung. Dimana terdapat sekitar 100 KK yang berkebun, diantaranya komoditi kopi 

Rasa ketakutan merupakan hal yang lumrah dialami warga, mengingat keberadaan pelaku teroris yang hingga saat ini belum juga bisa ditumpas oleh Aparat Keamanan yang bertugas di wilayah Kabupaten Poso.

Keberadaan Desa Kalimago di Lembah Lore memang seperti terisolir sendiri. Dari jalan poros, harus masuk lagi melalui jalan Desa sekitar dua kilometer. Kondisi desa berbatasan dengan pegunungan Lore, dimana banyak warga berkebun di pinggir gunung. Hal ini tentu sangat rawan, karena sewaktu waktu bisa bertemu dengan teroris yang lagi keluar dari persembunyian.

Di tengah Desa sebenarnya sudah dipasang Baliho besar yang berisikan wajah teroris, guna mengingatkan kepada warga untuk berhati hati terhadap keberadaan teroris. Dimana sewaktu waktu turun gunung dan memasuki perkebunan warga. Serta melakukan aksi kekerasan terhadap warga yang ditemui.

Selain itu beberapa personil aparat Keamanan juga ditempatkan di Desa untuk membantu penjagaan. Namun penempatan tersebut tidak disertai adanya Pos Keamanan khusus yang melibatkan personil TNI atau Polri yang bertugas tetap di Desa tersebut.  Apalagi di Kecamatan Lore Timur belum memiliki Polsek dan Koramil untuk pelayanan Kantibmas.

Senator Dapil Sulteng Lukky Semen saat bertemu keluarga korban didampingi Kades dan tokoh agama Kalimago. Doc Pri

Itulah sebabnya ketika aksi teroris terjadi pada Selasa 11 Mei 2021, warga sangat marah dan kecewa berat karena merasa kecolongan akibat tidak adanya jaminan keamanan, sehingga menyebabkan  jatuhnya korban jiwa. Personil keamanan harus didatangkan dari wilayah Wuasa Lore Utara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline