Lihat ke Halaman Asli

Edy Supriatna Syafei

TERVERIFIKASI

Penulis

Ini Peradaban Baru, MRT dan Narsis

Diperbarui: 21 Maret 2019   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Swafoto alumni FH'20 Usakti. Foto | Dokpri

Ceria. Begitu kesan yang penulis tangkap ketika teman-teman dari alumni Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jakarta Angkatan 20 (FH'20 Usakti) membuat janji untuk bertemu di Stasiun MRT Bundaran HI. Tapi mengapa harus menggunakan jasa gratis moda transportasi "keren" MRT itu? Ini uniknya.

Dokpri

Kita maklum bahwa publik Jakarta kini tengah banyak membicarakan moda angkutan baru. Yaitu, sebuah sistem transportasi transit cepat menggunakan kereta rel listrik dan populer disebut Mass Rapid Transit disingkat MRT.

Dokpri

Sesungguhnya, untuk bertemu dengan seluruh anggota alumni di satu tempat, seperti restoran atau tempat rekreasi lainnya dapat dilakukan dengan beragam cara: gunakan gojek, taksi, bus dan kendaraan pribadi meski harus bersusah payah menembus kepadatan lalu lintas.

Jakarta memang belum lepas dari "adatnya", macet.

Nah, mumpung gratis dan terdorong rasa ingin tahu sistem transportasi baru di Jakarta itu, alumni FH'20 Usakti memanfaatkan momentum tersebut. Sekaligus pula menjadikannya sebagai ajang reuni dan melepas rasa kangen.

MRT -- yang disebut oleh Presiden Joko Widodo -- merupakan budaya baru dalam berlalu lintas bagi warga Jakarta. Persoalannya, selama uji coba moda transportasi baru itu untuk mendapatkan tiketnya tidak semudah membeli secangkir kopi di pasar swalayan.

Dokpri

Mengapa?

Ini lagi-lagi keseruannya. Ketika Anda membuka layanan pemesanan tiket gratis MRT, selalu saja kalah cepat untuk mendapatkannya. Ujungnya, hasilnya kecewa karena tiket sudah habis.

Karena sulitnya mendapat tiket gratis uji coba MRT itu, maka sesama teman alumni Trisakti mensiasati dengan saling memantau. Mereka secara terus menerus memantau layanan online tiket gratis itu. Kala dibuka, teman-teman secara keroyonan memesan secara cepat dengan memasukan seluruh nama anggota.  Wuih, kompak!

Dan, pada Rabu (20/3/2019) , beberapa anggota FH'20 Usakti bisa berjalan-jalan dan melakukan reunian kecil-kecilan dengan transportasi MRT. Keren, deh.

Meski usia mereka rata-rata di atas 50 tahunan, sungguh soal penampilan tidak kalah dengan para pengguna MRT lainnya yang nampak masih muda belia. Sepanjang perjalanan dari Lebak Bulus menuju stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) suasana diwarnai tawa riang.

Bagai anak baru gede, sepanjang jalan tak lepas dari obrolan menggembirakan. Celetukan kata jenaka selalu saja hadir di tengah pembicaraan. Meminjam kalimat orang tua dulu, ger geran melulu. Tingkahnya makin seru dan makin ceria lagi ketika diselingi swafoto.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline