Lihat ke Halaman Asli

Edy Supriatna Syafei

TERVERIFIKASI

Penulis

Begini Cara Google Maps Ikut Sukseskan Asian Games 2018

Diperbarui: 15 Februari 2018   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bareng dengan Rangga, trakker dari Google Maps. Foto | Dokpri

Di tengah persiapan menghadapi Asian Games yang waktunya semakin dekat, personil Google Maps kini tengah dikerahkan untuk ikut menyukseskan pesta olahraga se-Asia di Jakarta itu pada Agustus 2018.

Loh, apa hubungannya google dengan urusan prestasi olahraga. Apa yang bisa diberikan untuk menyukseskan pesta olahraga dan mendorong tuan rumah Indonesia bisa masuk 10 besar di Asia?

Rasanya sih nggak nyambung. Pikir penulis, bukankah Google Maps hanya mengurusi layanan panduan (jalan) melalui jaringan internet yang dikenal selama ini. Maklum, saya ini termasuk generasi "old". Dan untuk urusan yang menyangkut bidan teknologi informasi tergolong gegab.

Ini peralatan untuk merekam jalan dan lingkungan lokasi agar pengguna Google Maps bertambah terpuaskan. Foto | Dokpri.

Awalnya saya takut menulisnya. Takut disebut, "Joko Tingkir bawa golok, nggak nyambung lah.. goblok. Harusnya Joko Tingkir kan bawa keris sakti mandraguna. Bukan bawa golok. Bukankah begitu?"

Senjata tajam berupa golok kan hanya dipakai di kalangan etnis Betawi. Etnis Jawa lebih akrab dengan senjatanya berupa keris. Jika golog dipakai etnis Jawa untuk senjata, ya tidak terlalu salah sih. Cuma tidak lazim saja.

Tapi, karena personil Google Maps, yang dikenal sebagai 'trakker',  bernama Rangga meyakinkan penulis bahwa manajemen Google kini tengah meningkatkan pelayanan para penggunanya, maka saya memberanikan diri untuk menungkan dalam tulisan ini.

Rabu (14/2/2018) sore, Rangga lewat di kediaman penulis di kawasan jalan sempit. Tepatnya, Jalan Haji Sirun, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur. Ia berjalan kaki dengan rangsel di punggung berisi peralatan rekam dengan 12 kamera. Termasuk peralatan rekam dengan dukungan jaringan internet, tentunya.

Jika dipandang dari kejauhan, Rangga seperti berjalan menggendong robot. Sebab, peralatan dan kamera terlihat menyembul di punggung rangsel seperti bola sepak. Ternyata, setelah dicermati dari dekat, pada bagian seperti bola itu di dalamnya terlihat 12 kamera yang mampu merekam dalam waktu bersamaan dalam cakupan 360 derajat.

"Silakan hitung, berapa kameranya?" Rangga minta penulis untuk menghitung.

Saya pun memulai menghitungnya. Tak yakin dengan hitungan yang sudah dilakukan, lalu diulangi.

"Ada sepuluh," jawabku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline