Lihat ke Halaman Asli

Berburu Promo Ramadhan: Potret Kalangan Minimalisme Vs Konsumerisme

Diperbarui: 21 Maret 2024   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Penulis hari ini sungguh bingung menuliskan tentang promo ramadhan, karena ketika melihat deretan tulisan populer semuanya sudah dibahas oleh penulis lainnya yang sangat berpengalaman dalam hidup. 

Setelah pulang dari sekolah dan mengajarkan mengaji  mencari inspirasi, penulis membaca deretan buku yang di khatamkan pada bulan Ramadhan ini berjudul "Marketing 5.0 Teknologi untuk Kemanusiaan" karya dari Philip Kotler.  

Tulisan yang sangat enak dibaca dan mudah dipahami, sangat cocok bagi pembaca yang sedang merintis usaha atau yang sudah punya usaha. Di buku ini dikatakan pada zaman sekarang produsen produk di seluruh dunia menghadapi tantangan melayani lima generasi berbeda: Baby Boomer, Generasi X, Generasi Y, Generasi Z, dan Generasi Alfa. Bahkan karakteristik setiap generasi itu berbeda oleh karena itu sejarah mencatat baru kali ini 5 generasi hidup berdampingan yang mengakibatkan banyak terjadi miskonsepsi dalam hal apapun khususnya gaya hidup.

Tentu dengan mudahnya akses teknologi sekarang ini dan didukung oleh algoritma yang menyajikan apapun sesuai keinginan kita dan promo yang menggiurkan, membuat hasrat ingin berbelanja semakin banyak dan mudah. Tinggal klik, maka paket yang diinginkan akan menuju ke rumah kita. 

Hal ini mengakibatkan lonjakan tingkat konsumen. Tentu sebagai produsen barang, jasa  terbantu dengan adanya teknologi. Mengapa bisa terbantu? Karena produsen tidak perlu sulit untuk melayani semua jenis kalangan, teknologi sekarang ini diciptakan sudah dalam mode differensiasi, sehingga target pasar tidak akan pernah meleset. 

Akibat dari hal diatas lahir dua kalangan gaya hidup yakni kalangan minimalisme dan konsumerisme. Minimalisme adalah gaya hidup yang berfokus pada meminimalkan benda yang dimiliki, memberi lebih banyak fokus untuk hanya membeli hal-hal yang dianggap penting dan bernilai guna.

Penulis pun sudah membaca terkait minimalisme ini didalam buku yang menyebutkan nama Marie Kondo. Pembaca juga harus memiliki buku ini, karena didalam buku ini diajarkan gaya hidup minimalisme. 

Sedangkan konsumerisme adalah gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan,dan hanya ingin fokus kepada status sosialnya sehingga mempunyai barang bukan berbasis kebutuhan.

Bagaimana Islam memandang minimalisme dan konsumerisme? 

Minimalisme

Puasa mengajarkan kita untuk berlatih menahan setiap gejolak hawa nafsu. Setiap hal yang dilandasi hawa nafsu yang tidak profesional maka hal tersebut adalah berlebihan. Allah SWT tidak pernah suka dengan yang sifatnya berlebihan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline