Lihat ke Halaman Asli

EcyEcy

Pembelajar

Marka Jalan Demi Hatimu

Diperbarui: 31 Mei 2019   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Kau tahu!
Aku bukanlah lampu merah, tempat pemberhentian yang kau sangkakan itu. Aku juga bukan pengendara mobil yang sengaja ingin membunuh jiwamu yang putus asa dan selalu kuyup dengan air mata itu. Aku hanyalah Marka jalan dari hari-harimu di dekat lampu merah pemberhentian itu. Yang selalu ingin menegurmu. Sedang kau tak pernah sadari itu.


Sebenarnya aku berat membawa sepenggal hatimu yang terus menangis pilu dan hampir membasahi semua isi koperku. Aku tak kuat. Hingga pelarianku terasa berat. Aku takut titik-titik bening hatimu menjadi tanda untukmu mengejarku. Dan penyamaranku sebagai marka jalan dekat persimpangan lampu merah itu membantuku menatap keterpurukanmu.


Aku sadar bahwa tak pantas kubawa seperempat hatimu. Dadaku terasa sesak dengan jejalan hatimu yang pilu. Hingga kujadikan penyamaranku sebagai sepasang mata yang selalu memperhatikan hilir mudikmu. Kuingin mengembalikan hatimu. Kuingin mempertemukan perasaan kita di persimpangan itu. Karena aku tak mau kau mati lebih dulu.

Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 31 Mei 2019.

Gara-gara baca puisinya Tukang khayal yang belum lulus S-1; Lampu Merah, akhirnya terciptalah larik-larik itu. Ya ampun... Inspiratif sekali Syahrul Chelsky tuh




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline