Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Honorarium Menulis, Tidak Besar tapi Menyenangkan

Diperbarui: 18 Februari 2020   05:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pekerjaan penulis. (Foto: Karolina Grabowska - pixabay/kaboompics)

Teringat ketika pertama kali artikel saya dimuat di media cetak nasional. Media yang memuatnya adalah Berita Yudha, terbitan 26 Februari 1984. Lawas banget ya. Itu adalah kali pertama saya memberanikan diri  menulis di surat kabar.  

Ketika koran tersebut saya terima dan tulisan saya tampak di situ, wahh senangnya bukan main. Luar biasa! Perasaan senang yang tak tergantikan dengan apapun. 

Sampai-sampai saya berkeliling ruangan kantor untuk memperlihatkan tulisan saya di koran itu. Saya sangat bangga. Betapa tidak. Gila, pikir saya saat itu, sekali menulis langsung tembus koran nasional!

Menggunakan Mesin Ketik "Brother"

Pada saat itu saya menulis masih menggunakan mesin ketik "brother." Komputer belum dikenal saat itu. Jadi, masih sangat manual. 

Diperlukan pita, tipex, kertas dan beberapa lagi lainnya untuk bisa mengetik. Suara tik tik tik ketika tuts mesin ketik dihentakkan dengan ujung jari tangan adalah "lagu" yang selalu merdu terdengar.

Beberapa kali salah ketik, lalu terpaksa harus diberi tipex (pemutih) dan begitu seterusnya.  Minimal sebanyak dua kali saya mengulang mengetik sampai tak ada kesalahan ketik sama sekali dan naskah siap dikirim, lengkap dengan surat pengantar.

Belum dikenal email saat itu. Kalau saya mengirim naskah, ya, melalui kantor pos. Gara-gara sering mengirim naskah ke koran melalui kantor pos, saya jadi banyak mengenal pegawai kantor pos. "Kirim naskah ke koran lagi ya Dik?," begitu sapa mereka.

Beberapa hari setelah tulisan pertama saya itu dimuat, eh, tiba-tiba saya mendapat kiriman weselpos dari pihak koran. Pengiriman uang saat itu menggunakan weselpos. 

Weselpos merupakan salah satu benda pos yang dipergunakan untuk pengiriman uang. Wesel pos itu akan dibawakan ke alamat penerima oleh petugas pos, lalu penerima dapat meng-uang-kan ke kantor pos yang besarannya sesuai dengan yang tercantum di weselpos itu.

Honor Pertama: Empat Ribu Lima Ratus Rupiah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline