Lihat ke Halaman Asli

Eko Adri Wahyudiono

TERVERIFIKASI

ASN Kemendikbud Ristek

Perth Mint-Australia Barat, In Gold We Trust!

Diperbarui: 21 Maret 2024   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung Perth Mint-Tampak depan. Foto Dokumen Pribadi

Pernah dengar frase, In Gold We Trust? Itu adalah judul film akhir tahun 2010. Biasa alur ceritanya. Hanya berburu 5 ton emas, dan logam mulia itu ternyata mengubah sifat manusia menjadi keji dan serakah.

Ada dugaan, frase tersebut itu terinspirasi dari idiom reliji bangsa Amerika 'In God We Trust'. Coba Anda lihat semua uang kertas dollar Amerika (USD)!  Di lembar uang pecahan berapapun, akan ada tulisan frase di atas itu.

Untuk kali ini, setelah window shopping di area Hay St, Perth, Di sela liburan weekend di kampus, saya ingin mengajak Anda untuk ikut berkunjung ke Perth Mint, di negara bagian Australia Barat. 

Ada sejarah kelam tersembunyi dan menarik untuk diketahui pada era demam emas (Gold Fever) melanda seluruh dunia termasuk Australia.

Pamflet tiket masuk Perth Mint, Foto Dokumen pribadi

Sejarah awal mencatat secara resmi, bahwa tahun 1829 adalah saat Pasukan Kerajaan Inggris menembus anak sungai Swan River di Perth, Australia Barat. Mereka semua harus bertahan di koloni yang baru itu selama beberapa tahun.

Karena kekurangan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membangun Kota Perth (Juga nama satu kota di Inggris), Pemerintah kerajaan terpaksa membawa banyak para tahanan dari berbagai kota di Inggris dan dimukimkan di pinggiran kota Perth.

Tepatnya, ditampung di kota Fremantle, kota pelabuhan di pinggiran Perth. Sekitar 1, 5 jam dengan kendaraan atau kereta. Mereka ditempatkan di satu penjara besar yang dikenal dengan Fremantle Prison, sebelum dipekerjakan paksa untuk membangun infrastruktur kota.

Kota Pelabuhan, Fremantle, Australia Barat. Screenshot foto Dokumen pribadi

Sejarah lainnya juga mengingatkan, bila saat itu para bangsawan Inggris ditawari beremigrasi ke Amerika dengan imbalan luas tanah sejauh mata memandang begitu sudah tiba, namun para penjahatnya justru dibawa secara paksa ke Australia sebagai buruh pembangunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline