Lihat ke Halaman Asli

Dzakwan Maruf

Mahasiswa

Pendidikan sebagai Solusi Pemenang Persaingan

Diperbarui: 13 Oktober 2021   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Usia indonesia akan menginjak 100 tahun pada tahun 2045, ini tidak bisa dibilang masih lama terutama jika menyangkut sumber daya manusia. Berbagai tantangan sekarang hingga tahun 2045 paska 100 tahun indonesia merdeka sangat dinamis, terutama terkait ancaman nasional, regional serta universal. Generasi muda sebagai kunci kekuatan negara harus dipersiapkan sejak dini sehingga mampu bersama-sama dengan negara untuk mendeteksi diri, mencegah dini, menghadapi tantangan dan ancaman negara.

Salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia indonesia adalah lewat dunia pendidikan, sebagaimana yang sudah tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945. 

Bahwasanya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu tujuan bangsa indonesia. Oleh karena itu perlunya peran besar dari negara untuk mewujudkan tujuan tersebut. Namun untuk menyiapkan generasi muda membutuhkan perencanaan yang matang jika bangsa indonesia tidak bisa menyiapkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada bidang pendidikan akan menjadi bumerang bagi bangsa indonesia.

Dalam hal ini bentuk dukungan negara yang diperlukan adalah dalam bentuk peningkatan mutu pendidikan yang memadai. Ini sejalan dengan program pemerintah yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia saat ini bapak Ir. Joko Widodo dalam mempersiapkan generasi emas 2045 yaitu dengan membangun insfrastruktur terlebih dahulu. 

Infrastruktur yang memadai dianggap akan meningkatkan daya saing. Sebab biaya transportasi akan lebih murah lantaran konektivitas tinggi. Ini diharapkan demi tercapainya pendidikan yang merata di seluruh daerah di Indonesia. Sehingga dapat menekan angka kesenjangan anak yang dapat menempuh pendidikan di negeri ini.

Menyiapkan sumber daya manusi yang kompetitif memang bukan pekerjaan mudah yang dilakukan secara instan. Akan tetapi, apabila pendidikan di Indonesia mampu membekali siswa dengan pengetahuan serta keterampilan yang memadai, maka lulusan pendidikan Indonesia akan memiliki rasa percaya diri serta motivasi yang tinggi untuk mengembangkan diri secara optimal, sehingga mampu bersaing secara global. 

Akan tetapi, dunia pendidikan Indonesia masih mempunyai sekian banyak rintangan terkait dengan kwalitas pendidikan diantaranya, keterbatasan akses kepada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, juga mutu guru itu sendiri yang dinilai masih kurang.

Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebih di daerah, berujung pada meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapatkan ilmu yang lebih baik diperkotaan. Sehingga pembangunan pendidikan didaerahnya cenderung lebih lambat daripada di perkotaan. Di sudut lain, kasus putus putus sekolah anak-anak umur sekolah di Indonesia masih tergolong tinggi. 

Berdasarkan data kemendikbud tahun 2010, Indonesia terdapat lebih dari 1,8 juta anak tiap tahunnya tidak mampu menyambung pendidikan. Perihal ini disebabkan terutama karena aspek ekonomi. Karena aspek ekonomi tersebut terpaksa anak-anak harus bekerja untuk mendukung ekonomi keluarganya. Serta fenomena pernikahan umur dini yang kian popular di Indonesia.

Menurut sekretaris dirjen perguruan tinggi Dr. Ir. Patdono suwignjo, Eng Sc di Jakarta. Dalam laporan paling baru acara pembangunan PBB tahun 2013, Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam indeks pembangunan dari Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam indeks pembangunan manusia (IPM) dengan angka 0,629. Di tingkat ASEAN Indonesia tertinggal dari dua negeri tetangga yakni negeri jiran (peringkat 64) dan negeri singa (peringkat 18), sedangkan IPM Indonesia di kawasan asia pasifik menempati angka 0,683.

Keterbatasan akses pendidikan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah agar pendidikan yang layak dapat dinikmati di seluruh pelosok negeri ini. Oleh karena itu, dirasa sangat penting untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah. Terutama daerah terluar negeri ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline