Lihat ke Halaman Asli

Inamu Dzakiyyatul Jamilah

Fb : Inamu dzakiyyatul jamilah, Instagram :Inamu_99

Keterampilan Berpikir Anak Usia Dini Ala Montessori

Diperbarui: 21 Februari 2019   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemampuan berfikir merupakan salah satu hal yang paling penting untuk dikembangkan sejak anak usia dini, tepatnya pada usia 0-5 tahun  anak mengalamai yang namanya golden age yaitu usia anak pada masa awal-awal hidupnya didunia, dan usia tersebut merupakan waktu perkembangan terbaik untuk fisik dan otak anak.

Anak usia dini itu sendiri merupakan kelompok anak yang masih berada pada proses

pertumbuhan dan perkembangan, maka hal itu membutuhkan koordinasi motorik kasar dan motorik halus, intelegensi berupa daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, dengan aspek sosial emosional, dan bahasa yang digunakan seseuai pertumbuhan dan perkembangannya.

Kemampuan berfikir itu sendiri dapat diartikan dengan proses mengembangkan berbagai pola berpikir yang akan membantu para pembelajar atau siswa agar memperoleh pemahaman yang mendalam sehingga dengan pemahamannya tersebut mereka dapat mengeksplorasi dunianya dengan lingkungan disekitarnya.

Namun keterampilan berfikir itu sendiri tentunya tidak didapatkan begitu saja, sehingga perlunya untuk melatih dan mengembangkanya sesuai tahap perkembangan anak itu sendiri.

Karena "Cerdas" pun belum tentu terampil untuk berfikir.

Sehingga pendidikan yang diberikan untuk anak usia dini adalah bertujuan untuk  menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan memberikan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Pendidikan untukanak usia dini ini diberikan sampai pada anak usia 8 tahun, dengan memfokuskan pada; Fisik, Intelegensi, Sosial Emosional.

Sesuai tema artikel ini, maka akan saya kaitkan Ketrampilan berfikir anak dengan metode  salah satu ahli yang terkenal dengan nama Maria Montessori, ia sendiri melalui idenya, menangani dan mendidik anak itu sesuai tahapan-tahapan yang berbeda dari perkembangannya dan juga melihat latar belakangbudaya yang berbeda. Ia juga melakukan  pengamatan sesuai yang ia lihat, bahwa semua anak memiliki karakteristik universal dari masa kecil. Sehingga ia sendiri tidak memandang bagaimana anak itu lahir dan dimana mereka dibesarkan. Dasar metode yang digunakan Montessori seperti;

a. Pikiran yang menyerap, Maksudnya ialah bahwa setiap anak memiliki pikiran untuk menyerap hal-hal yang terjadi dilingkungan sekitarnya, jadi contohnya saja, melalui "Berbahasa"  berbahasa ini sendiri adalah kemampuan yang doiperoleh melalui usaha, jadi anak dapat berbahaa itu salah satunya juga usaha menyerap apa yang pernah ia dengar dari orang-orang didekatnya, seperti bud an bapaknya.

 b. Masa Peka, nah pada masa ini anak memperlihatkan kecenderungan dalam memperoleh pengetahuan dan kemampuan dengan cara merasakan. Sehingga anak membutuhkan untuk menjelajahi segala sesuatu yang ada disekelilingnya. Pada masa peka ini sendiri Montessori membagi menjadi 6 masa yaitu, Peka terhadap perintah (1bulan -2 tahun), eka terhadap bahasa ( anak yang baru lahir sampai usia 6 tahun), masa sensitive untuk berjalan (12 bulan-15 bulan), peka terhadap aspek sosial kehidupan (2 tahun-3,5 tahun), masa peka terhadap benda-benda kecil, masa peka anak belajar untuk merasakan, nah pada masa ini anak mengembangkan kemampuan inderawinya.

c. Anak-anak ingin belajar 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline