Lihat ke Halaman Asli

Dwina Yuniarahma

Mahasiswa Ilmu Ekonomi Syariah

Program Ketahanan Pangan di Desa Weru Lor, Mahasiswa IPB Memanfaatkan Kembali Sistem Hidroponik

Diperbarui: 30 Juli 2022   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sistem Aquaponik yang berhasil dibuat oleh Mahasiswa KKN-T IPB

Pasca pandemi Covid-19, IPB University mulai melaksanakan Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) secara luring. KKN-T IPB University secara umum dilaksanakan kurang lebih mulai tanggal 20 Juni hingga 31 Juli 2022. Salah satu wilayah yang menjadi lokasi KKN-T adalah Desa Weru Lor yang berada di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. IPB University menugaskan 9 mahasiswa untuk melakukan pengembangan di Desa Weru Lor sejak tanggal 23 Juni hingga 2 Agustus 2022. Dalam pelaksanaannya, salah satu program kerja yang dilakukan adalah pemanfaatan kembali sistem Hidroponik menjadi sistem Aquaponik yang terdapat di balai desa. Program ini sejalan dengan program desa dalam hal ketahanan pangan yang rencananya akan dijalankan pada pertengahan Agustus 2022 oleh Perangkat Desa Weru Lor.

“Setelah kami berbincang dengan perangkat desa, khususnya Bapak Hasan Bisri selaku Kepala Desa, terdapat salah satu masalah dalam pelaksanaan program ketahanan pangan, yaitu sedikitnya lahan kosong yang tersedia di Desa Weru Lor. Ketahanan pangan merupakan salah satu program besar desa yang akan dilaksanakan pada pertengahan Agustus, tepatnya setelah kepulangan mahasiswa KKN-T IPB University. Sedikitnya lahan kosong yang tersedia salah satunya dikarenakan identitas Desa Weru Lor yang dikenal sebagai wilayah industri batik sehingga menjadi pusat perdagangan batik di Kabupaten Cirebon. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-T IPB University memberikan solusi yaitu urban farming dengan menggunakan sistem aquaponik sebagai salah satu solusi dalam bidang usaha pertanian.” Jelas Rifqi Frido selaku ketua kelompok mahasiswa KKN-T IPB University di Desa Weru Lor.

Proses pemasangan kolam terpal pada rangka untuk Sistem Aquaponik

Program kerja sistem aquaponik dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu instalasi, sosialisasi, dan demonstrasi. Pada tahap instalasi, mahasiswa KKN-T memodifikasi sistem hidroponik yang terbengkalai di Balai Desa menjadi sistem aquaponik, yang mana aquaponik merupakan gabungan dari akuakultur atau budidaya ikan dan hidroponik atau menanam tanaman dalam larutan nutrisi. Tahapan instalasi dimulai pada tanggal 1 Juli 2022 sampai dengan 12 Juli 2022. Pada tahap selanjutnya, yaitu sosialisasi, mahasiswa berbagi informasi mengenai sistem aquaponik dimulai dari tahap instalasi sampai membahas bagaimana perawatan serta alternatif lain dalam pemberian pakan budidaya ikan. Dan pada tahap terakhir, mahasiswa melakukan demonstrasi secara langsung bagaimana pemberian pakan kepada lele di sistem aquaponik, demonstrasi ini dilakukan bersamaan dengan sosialisasi. Sosialisasi dilaksanakan pada Jum’at, 15 Juli 2022, bertepatan dengan kegiatan rutin ibu-ibu PKK.

“Alhamdulillah, seluruh tahapan program aquaponik telah dilaksanakan. Kami berharap, ini akan menjadi acuan bagi tim Research and Development (RnD) desa terhadap program yang akan berjalan dengan skala yang lebih besar nantinya”, jelas Faqih selaku penanggung jawab program sistem aquaponik. Pelaksanaan program aquaponik menghasilkan beberapa output diantaranya seperti desain instalasi aquaponik dan leaflet atau poster yang berisi pengertian, proses instalasi dan perkiraan perhitungan laba/rugi. Menurut Faqih, kedepannya akan ada beberapa output tambahan yang akan diserahkan mahasiswa kepada Desa Weru Lor sebagai upaya dalam memudahkan pelaksanaan sistem aquaponik berskala besar. Output tambahan yang direncanakan berupa buku panduan/saku mengenai perawatan sistem hidroponik serta perhitungan sederhana yang terdiri atas investasi sistem, modal, omset, hingga profit yang akan diperoleh. 

Uji coba pemasangan terpal pada Sistem Aquaponik

Program aquaponik yang bersinergi dengan program ketahanan pangan Desa Weru Lor, Kab. Cirebon diharapkan mampu terlaksana secara berkelanjutan dan diaplikasikan dalam skala yang lebih besar sebagai upaya optimalisasi program ketahanan pangan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline