Barangkali ada sebuah senyuman yang mampu menelan bulat - bulat senja
melihat rona jingga kemerahan aku teringat senyuman mantan calon kekasihku
Giginya yang gingsul melepaskan cahaya dari pantulan matahari yang beranjak ke peraduan
Rona wajahnya tampak kemerahan ketika kucoba merayunya dengan gagap dan kaki nan gemetar
Selanjutnya aku menelan senyumnya dalam sisa senja yang tinggal menyisakan siluet
pada sosok senyum yang susah dihilangkan dari kalbu. Mengapa setiap kali mengingat senyummu
seperti melihat kemilau senja. Bayang senyuman merona selalu muncul dari wajah matahari kemerahan
matahari malu - malu menyelusup di balik awan kelabu dan pantulan keemasan.
Mengapa banyak mengaitkan senja dengan kisah cinta dan romantisme?
aku tidak bisa menjawab, biarlah aku menikmati senyuman yang tidak sempat kumiliki
bagaimanapun senja selalu menyisakan pilu, karena apa yang terlihat dan tersaji dalam wujud senyumanmu
selalu menyisakan nestapa. Senyummu hanya menyisakan sejumlah khayalan, sekuntum mawar mewangi yang akhirnya membusuk.