Lihat ke Halaman Asli

Dwi Klarasari

TERVERIFIKASI

Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

Puisi | Bagi Semua Jiwa

Diperbarui: 2 November 2018   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Arcaion - Pixabay.com

Diiringi suara tonggeret dan orkestra rumpun bambu, dalam telut kunaikkan sebait doa. Kumohon damai bagi semua jiwa yang tlah diambil-Nya, hari ini, hari kemarin, atau selaksa hari yang lalu.

Biarlah luruh bersih dosa-dosa mereka, terlepas dari segala derita, terhindar dari api neraka. Kupinta surga bagi keabadian semua jiwa. Bagi jiwa-jiwa yang terabaikan kupinta belas kasih-Nya. Doa bagi semua jiwa yang menanti istirahat kekal berselimut terang sinar wajah-Nya.

Doaku ditingkahi derai kuntum-kuntum plumeria yang diterbangkan angin. Satu per satu plumeria gugur di pelataran makam, sebagian jatuh di pangkuan.

Sekuntum plumeria ingatkan raga yang dalam peziarahan ini "Kelak kau pun kan dibaringkan dalam gelap, sunyi sepi dan sendiri." Karna tiada yang abadi di dunia fana. Dari tanah kembali ke tanah.

Di antara deretan nisan desau angin mengepung dari berbagai penjuru. Sosok yang tak pernah mewujud ini berebut membisiki gendang telinga, ingatkan diri bila Sang Khalik kan memanggil seturut kehendak-Nya.  

Segera kutambahkan pinta dalam doa, mohon penerang bagi diri dan semua saudara dalam peziarahan. Biarlah siap sedia bila tiba saatnya.

Entah kapan raga 'kan terbaring bertabur plumeria, dan jiwa kembali pada Sang Empunya. Akankah jiwa ini bertemu semua jiwa yang pernah ada dalam lantunan doa.

Hanya Tuhan dan surga yang tahu.

All Souls Day 02/11/18

Special pray for all souls in JT610    




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline