Pagi ini aku berayau ke warung pojokkan rumah
Arsanta Bude Pailah menyambutku
Ia tersenyum mengucapkan "tumben"
Karena tak biasa aku sedini ini
Bude membilang belanjaku
Dikemas ke dalam plastik bekas
Kasyapi kita tak sedang baik-baik saja
Plastik berserak terbenam di kerak bumi,
tersenyum disapa angin,
terbahak disapu hujan,
lalu menangis karena bertahan dari kehancuran