Lihat ke Halaman Asli

Valentinus Galih Vidia Putra

Lecturer, Politeknik STTT Bandung, Kemenperin R.I.

Laboratorium Fisika Politeknik STTT Bandung Mengenalkan Fisika Plasma dan Nanomaterial kepada Mahasiswa Baru

Diperbarui: 9 Oktober 2022   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa dan prototipe plasma pijar korona  (foto dokumentasi: laboratorium Fisika, Politeknik STTT Bandung, Indonesia)

Perkembangan Revolusi Industri 4.0  ditandai dengan adanya big data, IoT, robotik, riset nanomaterial, sistem penyimpanan berbasis cloud , dan semua yang  berbasis nano teknologi hingga saat ini.  Contoh penerapan industri 4.0 di Indonesia dapat ditemui di berbagai industri, seperti tekstil, otomotif, elektronik, kimia, hingga makanan dan minuman.  Laboratorium Fisika Politeknik STTT Bandung  mulai memperkenalkan penerapan  revolusi industri 4.0 melalui pengenalan Fisika modern khususnya kajian riset mengenai nanomaterial dan penerapannya di bidang tekstil pada acara pengenalan dan pengarahan oleh dosen pengampu  mata kuliah praktikum Fisika dasar kepada mahasiswa baru program studi teknik tekstil.  

Pada acara pengenalan dan pengarahan mata kuliah  praktikum  Fisika dasar, beberapa dosen dan instruktur laboratorium Fisika juga memperkenalkan beberapa alat penelitian pada laboratorium Fisika dasar Politeknik STTT Bandung, seperti alat plasma pijar korona yang berfungsi untuk memodifikasi sifat fisika dan kimia suatu polimer, alat generator ozon untuk sterilisasi virus dan bakteri berbasis plasma, mesin elektrokoagulant-plasma untuk pengurai limbah cair, mesin pembuat serat nano elektrospinning, alat pengukur densitas larutan dengan neraca mohr, alat penghitung diameter serat mikrometer berbasis image processing, dsb. 

Selain sebagai laboratorium untuk mengajarkan mata kuliah praktikum fisika bagi mahasiswa, laboratorium Fisika telah merintis penelitian nanomaterial untuk dapat diterapkan pada bidang tekstil di era revolusi industri 4.0 seperti riset fisika plasma, pemodelan menggunakan kecerdasan tiruan untuk dapat mengoptimalkan hasil material nano, dan tekstil elektronik sejak 2016 hingga saat ini. 

Hasil-hasil penelitian mahasiswa dalam tugas akhir bersama dengan dosen pembimbing telah menghasilkan beberapa mesin dan juga piranti yang dapat digunakan baik untuk penelitian maupun pengajaran, serta beberapa sertifikat hak kekayaan intelektual dan luaran artikel yang telah terpublikasi pada beberapa jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi.  

Pada perkembangannya laboratorium Fisika bersama kelompok keahlian Basic Sains dan Terapan (KK BST) yang diketuai oleh ibu Rr. Wiwiek Eka  Mulyani, M.T juga tengah melakukan kajian riset tekstil elektronik dan kecerdasan tiruan  terutama pada ranah pemanfaatan serat nano elektrospinning, fisika plasma, dan pemodelan berbasis kecerdasan tiruan (Artificial intelligence) untuk menghasilkan material-material tekstil elektronik seperti sensor, aktuator, pembangkit listrik, dan penyimpan energi.

Pada pengarahan tersebut mahasiswa dijelaskan mengenai materi kuliah praaktikum fisika dan juga aturan praktikum selama masa pandemi COVID-19. Untuk mengenalkan dan membumikan fisika modern serta penerapan fisika di bidang tekstil, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung prinsip kerja mesin sterilisasi kain masker dengan ozon berbasis plasma  non termal hasil rancang bangun mahasiswa D4 Teknik tekstil Fadil Abdullah dalam skripsinya untuk sterilisasi masker terhadap virus COVID-19 .  Pada kesempatan tersebut mahasiswa juga diperlihatkan hasil penelitian menggunakan mesin serat nano elektrospinning yang dirancang oleh mahasiswa D4 Teknik tekstil Fatkhah Muflikh Mubarok dalam skripsi D4-nya. Hasil alat rancangan Fatkhah Muflikh Mubarok  dan dosen pembimbing tahun 2020 ini telah banyak digunakan untuk riset-riset yang berbasis material nano dan telah banyak digunakan untuk riset tekstil medis dan tekstil elektronik seperti membran anti bakteri dan solar sel DSSC yang telah dikerjakan oleh beberapa mahasiswa Politeknik STTT Bandung, seperti Juan Priyanto dan Moch. Farhan dkk. Saat ini laboratorium Fisika Politeknik STTT Bandung dan KK BST yang diketuai oleh ibu Rr. Wiwiek Eka  Mulyani, M.T juga tengah mengembangkan piranti-piranti mesin plasma dan elektrospinning modern yang terintegrasi dengan sensor, mikrokontroller, smart phone, dan IoT-cloud.

Mahasiswa dan riset serat nano elektrospinning (foto dokumentasi: laboratorium Fisika, Politeknik STTT Bandung, Indonesia)

Pada kesempatan ini, penulis juga telah mewawancarai salah satu instruktur di laboratorium Fisika, ibu Endah, sapaannya. Endah Purnamasari, S.T yang merupakan salah satu PLP dan instruktur  pada mata kuliah praktikum Fisika dasar mengatakan bahwa pentingnya memperkenalkan fisika modern  seperti fisika plasma kepada para mahasiswa agar mereka memiliki wawasan mengenai penerapan fisika instrumentasi dan elektronika pada bidang tekstil. Agar mahasiswa mengenal fisika dan terapannya, maka Endah Purnomosari, S.T  juga telah melakukan penelitian dan supervisi mesin plasma sejak 2018 dan juga pengajaran sejak 2021 kepada mahasiswa Politeknik STTT Bandung. 

Para dosen dan instruktur laboratorium Fisika Politeknik STTT Bandung tentu sangat berharap bahwa melalui kegiatan pengarahan dan pengenalan ini, mahasiswa Politeknik STTT Bandung akan semakin semangat untuk mengembangkan ilmu tekstil berbasis sains dan tentu agar nantinya  bisa memberi manfaat kepada masyarakat luas dan dapat turut serta memajukan bangsa dan negara melalui karya-karya ilmiah dan produk hak kekayaan intelektual yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Akhir kata, penulis berharap agar ilmu tekstil dan juga  industri tekstil Indonesia semakin berdaya saing dan berkembang lebih baik ke depannya.

 

  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline