Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Proyek European Super League Terpojok, Liga Inggris Makin Panas

Diperbarui: 21 April 2021   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sikap para fans Chelsea pada ide Liga Super Eropa. Dini hari tadi, Chelsea menghadapi Brighton dan hasilnya seri (0-0). Dengan ini, Chelsea gagal menggeser Leicester dari tempat ke-3 klasemen Liga Inggris. Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Ide tentang European Super League (Liga Super Eropa) yang dicetuskan awal pekan ini mendapat tantangan serius. Di Liga Inggris, para suporter dari tim-tim yang dinilai terlibat dari proyek ini harus turun ke jalan. Protes pada proyek Liga Super Eropa.

Tak hanya itu, para pelatih pun mulai angkat bicara. Pelatih Manchester City, Pep Gurdiola mengatakan bahwa sepak bola bukanlah sebuah olahraga kalau kesuksesannya sudah terjamin (Goal.com 21/4/21).

Pep juga menyatakan bahwa usaha dan hadiah perlu berjalan bersama. Namun, kalau hadiah saja yang diperhitungkan, aspek kompetetif dari olahraga itu pun lenyap. Karena menurut konsep Liga Super Eropa kalau sebuah tim mengalami kekalahan, hal itu seolah tidak berarti apa-apa karena hadiahnya tetap ada dan sudah terjamin.

Kondisi seperti itu bisa merusak aspek kompetetif klub. Persaiangan antara klub menjadi lenyap. Para pemain tampil dan bermain hanya karena faktor finansial semata. Aspek talenta dan kualitas tidak terlalu dipedulikan. Toh, kalah atau pun menang, mereka tetap mendapatkan sejumlah uang.

Kritik yang dilontarkan Pep ini bisa menjadi catatan serius pada ide Liga Super Eropa. Sebagaimana yang dilontarkan oleh para suporter sepak bola pada umumnya, sepak bola itu bukan saja menyangkut uang semata-mata.

Baca juga

Ketika Suporter Tolak Keras Proyek Liga Super Eropa

Ketika Anggota Liga Super Eropa Bukan Lagi Tim Super di Liga Domestik

Hampir bersamaan dengan kritik yang disampaikan oleh Pep Guardiola, 6 klub liga Inggris (Arsenal, Man City, MU, Tottenham, Chelsea, dan Liverpool) yang dinyatakan bergabung dalam Liga Super Eropa pun memutuskan untuk keluar dari proyek itu. Para fans patut bersukaria. Suara mereka didengarkan.

Dengan penarikan diri 6 klub ini, nasib Liga Super Eropa semakin terpojok. Belum lagi kabar yang beredar bahwa dua saudara sekota di Milan, AC Milan dan Inter Milan juga mengikuti langkah dari 6 tim dari liga Inggris.

Pengunduran diri klub-klub ini seoleh memojokkan proyek Liga Super Eropa. Bukan tidak mungkin, 12 klub yang berada di bawah proyek ini mencapai satu kata sepakat. Proyek Liga Super Eropa tidak bisa dijalankan.

Kompetesi yang terjadi saat ini, seperti Liga Champions masih menjadi format yang tepat untuk memuaskan klub dan suporter. Aspek kompetitif tetap terjaga. Para suporter pun terhibur dengan persaingan antar klub di daratan Eropa.

Juga, kompetesi Liga Inggris musim ini seolah membuktikkan bahwa Liga Super Eropa bukanlah proyek yang tepat. Hal ini nampak pada persaingan dari klub-klub di papan tengah kompetesi Liga Inggris untuk merebut tiket Liga Champions musim depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline