Karena itu, perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
(Efesus 5:16)
Pepatah lama mengatakan: "Waktu melesat bagaikan sebuah anak panah". Waktu yang sudah terjadi tidak akan pernah kembali, jika kita bisa mempergunakan waktu dengan hal- hal yang potif, maka yang kita dapatkan adalah hal yang positif juga, tetapi jika kita menyia- nyiakan waktu makan yang akan kita dapatkan adalah sebuah penyesalan.
Ketika kita masih muda, kita beranggapan bahwa waktu dan kesempatan masih panjang, sehingga kita larut dalam kemalasan dan melakukan hal yang tidak bermanfaat bagi masa depan kita. Ingat kita tidak tau kapan waktu berakhir bagi masing- masing pribadi yang Tuhan berikan kesempatan untuk hidup di dunia ini. Sebagai mahluk yang diberikan kelebihan berupa akal budi, seharusnya kita lebih bijaksana mempergunakan waktu yang masih diberikan Tuhan kepada kita untuk menjalani kehidupan ini.
Ada beberapa hal yang bisa kita renungkan dan juga kita lakukan dalam kehidupan kita bagaimana kita bisa mempergunakan waktu dan kesempatan yang masih diberikan kepada kita untuk kita jalani, yaitu :
1. Kita harus benar- benar memperhatikan hidup kita dengan seksama, jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang bijak. Orang bebal adalah orang mengerti sesuatu yang baik atau positif namun tidak melakukannya atau dengan kata lain seseorang yang sudah tahu akan sebuah bahaya jika dilakukan,namun tetap saja dilakukan.
Jika kita sudah tahu akan ada sebuah bahaya didepan kita, mengapa kita tetap melaluinya. Kita harus menjadi orang yang arif artinya menjadi orang yang bijaksana yang merencanakan kehidupan kita sesuai dengan Firman Tuhan. Tuhan Yesus Kristus memberikan contoh bagi kita, bagaimana beliau mempergunakan waktu dan masa pelayanannya kurang lebih 3 tahun dengan efektif dan efisien serta tepat sasaran.
2. Kita harus menjadi pribadi yang mempergunakan waktu yang ada, karena hari ini adalah hari- hari yang jahat. Kita harus meyakini bahwa waktu yang dianugerahkan kepada kita adalah sebuah kesempatan dan kita harus mengisinya dengan hal yang positif. Waktu sangat cepat berjalan, dan kita masing -- masing diberi waktu yang sama tidak ada yang berbeda.
Ada banyak orang gagal, banyak yang putus asa dan akhirnya melakukan hal yang negatif, kita tidak mau terjerumaus dalam hal -- hal seperti itu, kuncinya adalah bagaimana kita dapat menghargai waktu tersebut, sehingga hidup kita bisa berhasil dan kita bisa menjadi berkat bagi orang lain, memberikan dampak yang baik dilingkungan sekitar kita.
Jika kita tidak bisa mengatur waktu, maka waktu tersebut akan menyeret kita kepada gaya hidup yang glamour dan hedonis sehingga bisa menjauhkan kita dari Tuhan, itulah menjadi hari- hari yang jahat ketika kita terseret atau terbawa arus.
3. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Setiap saat kita harus berusaha mengembangkan diri kita, banyak belajar dan yang paling penting kita harus memelihara hubungan rohani kita dengan Tuhan. Keadaan spiritual kita akan mempengaruhi keberadaan jasmani kita.