Lihat ke Halaman Asli

Dongeng Kopi

Berbiji baik, tumbuh baik!

Tindju Suluh untuk Anak Muda Indonesia

Diperbarui: 8 Januari 2021   04:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suluh Kopi. Kopi Bubuk dalam kemasan harga ekonomis. 

Sekitar tahun 1927, Bung Karno membikin satu tulisan berjudul Soal Tinju untuk gembong persoalan persoalan yang muncul saat itu lewat media yang ia sokong dari honorariumnya sebagai arsitek. Media bernama Suluh Muda Indonesia merupakan corong propaganda atas kelompok studi yang ia dirikan di Bandung. 

Dari Jogja, dari Rumah Sangrai Dongeng Kopi, semangat Suluh Muda Indonesia ini yang ingin coba kami warisi soal memantik gelora untuk terus melanjutkan hidup. Lewat kopi Suluh kami ingin menghadirkan tinju dari buntunya ide, tumpulnya gagasan, dan malas yang bersikeras dan melanjutkan hidup lebih membara, lebih berenergi, lebih produktif.

Berasal dari golongan robusta tjap suluh kopi hadir dalam kemasan 100 & 200 gr bubuk. Mudah dicangking, ringan dijinjing. Tjap Suluh memiliki makna nyala. Api daripada semangat yang senantiasa dijaga agar jangan padam. Penerang dari kuyu atas ilham yang buntu.

Saat ini Suluh Kopi sudah bisa didapati di beberapa kedai kopi di Jogjakarta, toko kelontong, toko daring, juga di rak pajang Dongeng Kopi, maupun di market place. Suluh Kopi cocok untuk dinikmati sebagai kopi tubruk, es kopi susu, juga dicampur bersama susu kental manis agar legit terasa dan menyegarkan dahaga. Bahkan, Suluh Kopi juga bisa diolah sebagai minuman yang sedang menyebar luas cepat menjadi trend. Es kopi dalgona.

baca: Cara Membuat Dalgona dengan Suluh Kopi

Rasa dari Suluh Kopi memiliki cita rasa kopi klasik yang kental dan pahit sehingga cocok sekali apabila diseruput untuk membuat terjaga, saat hendak menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk, ketika sedang butuh asupan kafein agar pikiran menjadi bernas. Aromanya yang wangi, cita rasanya yang memikat indera pengecap, membuat rasa semakin mantap. 

Ikram, salah satu Dokter di salah satu klinik kota Karawang mengungkapkan bahwa kopi Suluh mengingatkannya pada rasa kopi yang pernah ia cicip waktu masa remaja saat ia nyantri dulu di Pondok Pesantren.

"Kentalnya Suluh Kopi mengingatkan saya saat masih di pesantren. Pas untuk asupan saya saat jaga malam. "

Sementara Sigit, 25 tahun, Asisten Perkebunan Sawit di Perusahaan Sinar Mas menyukai Suluh Kopi karena komposisinya yang berimbang saat dipadukan dengan susu kental manis.

"Saya suka sekali dengan kopi modelan Vietnam Drip. Suluh Kopi aromanya benar-benar wangi saat diseduh. Saya selalu memasukkan dalam botol untuk dibawa saat ke kebun"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline