Lihat ke Halaman Asli

Setelah 24 Tahun, Akhirnya Saya Kembali Nonton Piala Dunia di Kota Kacang

Diperbarui: 29 Juni 2018   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Mudik lebaran tahun 2018 ini terasa istimewa bagi saya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya selalu pulang kampung ke Pati setiap libur lebaran untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan keluarga dan sahabat. Yang istimewa tahun ini, lebaran kali ini bertepatan dengan dimulainya Piala Dunia 2018 di Rusia.

Kota Pati tidaklah terlalu besar. Nasi Gandul menjadi kuliner khas kota yang berada di jalur pantura Jawa ini. Pabrik kacang ada di kota Pati yang produknya dijual di seluruh kota di Indonesia bahkan diekspor ke luar negeri. Maka tak heran jika ada yang menjukuki Pati sebagai kota kacang.

Menyaksikan siaran langsung Piala Dunia 2018 bersama keluarga di kampung halaman menjadi pengalaman yang asyik tahun ini. Terakhir kali saya melakukan hal tersebut pada saat Piala Dunia 1994, atau sudah 24 tahun yang lalu.

Piala Dunia pertama yang sempat saya saksikan di televisi adalah Piala Dunia di Meksiko tahun 1986. Waktu itu saya masih SD, dan belum terlalu mengerti tentang Piala Dunia. Jadi saya hanya ikut-ikutan orang-orang tua yang demam sepakbola kala itu.

Tidak banyak pertandingan atau pemain yang saya ingat saat menonton siaran langsung yang ditayangkan di televisi hitam putih waktu itu. Nama Diego Armando Maradona menjadi buah bibir. Pemain Argentina ini menjadi perbincangan para penggemar bola.

Pemain bertubuh gempal ini menjadi pemain yang paling saya ingat pada Piala Dunia 1986. Diego akhirnya berhasil membawa Argentina juara setelah drama kejar-kejaran gol dengan Jerman di laga final.

Piala dunia selanjutnya yang saya tonton di kota kacang adalah Piala Dunia di Italia tahun 1990. Masih sama seperti tahun 1986, Diego Maradona dan Argentina menjadi pemain dan tim favorit saya waktu itu.

Sempat mengalami kekalahan 0-1 melawan Kamerun di pembukaan Piala Dunia 1990, Argentina akhirnya berhasil lolos dari fase grup. Argentina bahkan berhasil mencapai babak final dan kembali bertemu dengan Jerman.

Ulangan partai final empat tahun sebelumnya ini akhirnya berkesudahan untuk kemenangan Jerman. Saya masih ingat bagaimana Diego Maradona menangis sedih setelah pertandingan ini berakhir.

Piala Dunia tahun 1994 adalah piala dunia ketiga sekaligus piala dunia terakhir yang saya saksikan siarannya saat masih berada di kota Pati. Brazil menjadi juara. Partai final berlangsung sampai pagi hari waktu Indonesia, bertepatan dengan hari Senin pertama tahun ajaran baru.

dok. pribadi

Tahun 1997 saya lulus SMA untuk melanjutkan pendidikan di Tangerang. Lima Piala Dunia berikutnya yang berlangsung di empat benua berbeda tahun 1998, 2002, 2006, 2010 dan 2014 saya saksikan siarannya di kota industri ini. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline