Lihat ke Halaman Asli

Unu D Bone

Belajar Sama-Sama

Dari Sebuah Cerita Pagi Hari Sampai Pendidikan Seksual Anak

Diperbarui: 1 Juli 2021   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan ini sebenarnya sebuah cerita lama dan pernah saya posting di blog pribadi bernama TAMKES-HOT. Kemudian bebarapa hal membuat saya memutuskan untuk menghapus postingan dari blog tersebut lalu memperbaiki tulisannya, lalu memostingnya kembali di sini.

Kalau mau dibandingkan dengan sekian banyak pagi yang saya miliki, pagi ini merupakan salah satu pagi yang berkesan dalam sekian catatan tentang pagi. Halnya demikian. 

Sejak saya dilanda insomnia akut, waktu seakan maju dengan terbalik. Rutinitas yang saya jalani bertukar antara siang dan malam. Terlalu panjang kalau mau dijelaskan. Tetapi singkatnya begini.

Sepanjang sekian tahun terakhir yang sempat saya hitung, saya mengalami kalau malam selalu menjadi dunia yang aktif. Beberapa kelas tentang usaha mikro dan kawan-kawannya mendukung saya menjadi makhluk nokturnal. Malam merupakan waktu sibuk. 

Ketika orang lain tidur, saya terjaga dengan banyak hal. Duduk, berdiri, berjalan, berlari, merancang sesuatu, mengangkut, mendapat keuntungan, menghitung pemasukan dan pengeluran, semua terjadi pada malam hari. Kadang kesibukan itu berputar-putar tak kelihatan, hanya di dalam kepala. 

Sebaliknya, ketika orang kebanyakan bangun pada pagi hari lalu melaksanakan rutinitas mereka sepanjang siang hari, saya menyembunyikan diri. Mengunci diri dalam kamar dan tidur; menikmati beberapa mimpi indah, beberapa mimpi basah, beberapa mimpi indah yang basah.

Kejadian tertidur pada pukul empat dinihari lalu terbangun pukul enam adalah abnormal. Sangat abnormal. Sebenarnya masih bisa dimengerti apabila pada saat terjaga pukul enam itu saya bangun, ke toilet, menuntaskan hasrat ingin vivis alias kencing, lalu pulang melanjutkan tidur. Kencing memang kecil, tetapi penting.

Saya tak ingin kencing ini mengendap menjadi batu. Makanya ketika ia hendak keluar, dengan hati ringan penuh girang gembira saya akan melepasnya pergi. 

Lagi pula menahan kencing itu tidak enak. Asal kalian tahu, menahan kencing artinya dengan sengaja kau menyiksa penismu sendiri. Penismu akan ereksi sekeras yang dia mampu hanya untuk menahan kencing sialan itu. Bah.

Oke. Bangun pada pukul enam, teng!!! Tanpa ereksi, tanpa hasrat ingin vivis. Penuh semangat dan bugar. Saya buka pintu dan jendela, membiarkan hawa pagi kota ini berhamburan masuk memenuhi kamar. Yups. Selamat pagi kamar kos yang biru. Selamat pagi sarang laba-laba di sudut langit-langit. Selamat pagi pintu kamar yang coklat.

Berdiri di depan pintu, saya lihat empat-lima ibu tetangga berjalan di jalan depan kos. Rutinitas orang kota setiap pagi. Berolahraga dengan berjalan-jalan santai, sambil ngobrol tak tentu arah dengan tema acak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline