Apa yang engkau bawa ?
Serasa keras di pundakmu sedari fajar ?
Sesenja inikah engkau rela kembali ?
Demi apa engkau rampaskan segalanya ?
Bagaimana caraku bertanya agar engkau berbisik demi apa ?
Demi apa engkau rela ?
Demi engkau . . . .
wahai karya cinta amanah Illahi.