Lihat ke Halaman Asli

Djulianto Susantio

TERVERIFIKASI

Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Tulisan Numismatik tentang 1 Cent Bolong di Media Sosial Sering Membodohi Masyarakat

Diperbarui: 12 Februari 2023   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koin dalam kondisi lustre belum pernah dipakai bertransaksi (Dokpri)

Sampai kini banyak masyarakat awam masih belum paham soal harga uang kuno. Ini bisa dilihat pada beberapa grup di Facebook. Ada yang menawarkan uang kuno dengan harga 1,5 juta. Ada pula yang ratusan ribu rupiah sekeping. Begitu pula di marketplace.

Soal mahalnya uang kuno juga ditayangkan di YouTube. Bahkan beberapa media daring pun menulis soal harga uang kuno yang tinggi. Herannya, masyarakat awam justru percaya pada tayangan atau tulisan masyarakat awam itu. Padahal mereka tidak mengerti soal numismatik. Hanya menampilkan sensasi demi klik. Makin banyak klik tentu makin banyak mendapatkan keuntungan finansial.

Koin semi-lustre, belum pernah dipakai bertransaksi namun ada sedikit 'cacad' karena udara atau cahaya (Dokpri)

Koin Bolong 1 Cent sebagai Contoh

Coba ketik di Google "koin bolong 1 cent". Ini contoh saja. Maka akan muncul lengkap dengan sejumlah marketplace yang menjualnya. Perhatikan harganya, ada yang Rp 2.000 sekeping, bahkan Rp 6.000 sampai Rp 20.000-an untuk materi yang sama. Sebaliknya ada yang memasang Rp 200.000 dan Rp 1,5 juta.

Masyarakat awam tentu 'lebih percaya' kepada harga yang tinggi. Mereka mengharapkan dapat uang banyak lewat koleksi yang mereka tawarkan. Masyarakat lain pun paham, bahwa harga yang tinggi itu tidak mau akal. Apakah tawaran yang 'aduhai' itu direspon numismatis atau kolektor. Tentu saja tidak.

Harga yang wajar untuk koin 1 cent bolong, sekitar Rp 2.000 sekeping. Itu untuk koin yang sudah dicuci. Biasanya pedagang uang membeli secara kiloan. Koin-koin itu sudah berkarat, biasanya berharga Rp 500 hingga Rp 750 sekeping.

Oleh pedagang, koin-koin yang kotor atau berkarat itu dicuci dengan larutan kimia seperti air aki atau asam cuka. Sebagai pedagang, tentu mereka sudah paham cara membersihkan koin. Nah, setelah beberapa saat, koin yang kotor/berkarat itu menjadi bersih.

Buat kolektor pemula, tidak menjadi masalah memiliki koleksi seperti itu. Maklum harganya terjangkau.

Namun kolektor senior atau profesional, pasti tahu mana koleksi bekas cuci. Kalau disuruh memilih, mereka lebih senang membeli koleksi yang belum dicuci tapi dalam kondisi masih bagus. Dalam numismatik dikenal istilah lustre.

Perbandingan kondisi non-lustre/kiri dan semi-lustre/kanan (Dokpri)

Lustre

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline