Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Wabah Corona Berkah Buat Jasa Ekspedisi?

Diperbarui: 24 Maret 2020   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dalam kehidupan yang sedang sulit seperti sekarang ini, selalu saja ada blessing in disguise atau dengan kata lain peluang usaha dibalik musibah yang terjadi. 

Di saat banyak orang mulai bekerja dan belajar di rumah, ada saja peluang usaha yang bisa dimanfaatkan, salah satunya adalah jasa pengantaran barang alias ekspedisi.

Kebetulan seorang kawan memesan buku saya untuk mengusir rasa bosan karena harus berada di rumah terus menerus selama seminggu ini. Saat saya tawarkan pengubahan jasa pengiriman karena pilihan ekspedisinya memiliki agen yang agak jauh dari rumah saya, dia langsung kebingungan dan malah minta dibatalkan saja pesanannya kalau harus ke luar rumah. 

Setelah saya cek ulang, ternyata ekspedisinya menawarkan jasa pick up alias penjemputan paket sehingga saya tak perlu keluar rumah untuk mengirim paket. Pesananpun akhirnya tetap dikirim sesuai dengan permintaan semula tanpa ada perubahan apapun.

Setelah pesanan selesai dibungkus, sayapun meminta penjemputan alias request pick-up pagi harinya agar bisa dikirim pada hari yang sama. Biasanya kalau meminta pagi maka siang harinya petugas yang mengambil paket sudah datang. 

Namun hari ini ternyata petugas tersebut minta di-reschedule jadwal pengambilannya hingga membuat saya agak cemas karena sampai menjelang maghrib belum juga tampak batang hidungnya.

Tepat ketika saya hendak melaksanakan sholat Maghrib di rumah, petugas mengetuk pintu dan meminta paket yang akan dikirimkan. Bergegas saya berikan paket kepadanya dan bertanya kenapa terlambat.

"Maaf pak, hari ini banyak yang harus diambil, jadi agak telat pak." jawabnya singkat. Itupun sambil menjawab telepon customer yang sedang komplain barangnya belum diambil juga.

Biasanya dia hanya mengambil paket dari pagi sampai siang hari dan disetorkan ke agen terdekat untuk dikirim ke tempat pengumpulan. Namun seminggu terakhir dia harus bekerja sampai malam untuk mengambil paket dari rumah ke rumah karena banyak orang menghindari bepergian ke luar untuk sekedar mengantar paket ke agen atau mengirimkan barang secara langsung. 

Saya sendiri tak sempat ngobrol panjang karena dia harus bergerak lagi menjemput paket lain yang sudah ditunggu pengirimnya. Namun dilihat dari tas yang dibawanya sepertinya penuh dengan barang kiriman, belum yang tergantung di motornya. Dia hanya bersyukur ternyata di tengah musibah yang sedang melanda negeri ini ada sedikit berkah dari banyaknya paket yang dijemputnya.

* * * *

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline