Lihat ke Halaman Asli

Divadanti Pramitha

Mahasiswa Pariwisata Universitas Indonesia

Menilik Ajang Olahraga Negara Jepang Berumur 1.500 Tahun: Sumo Wrestling

Diperbarui: 17 Desember 2022   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: https://theculturetrip.com/asia/japan/articles/japans-12-most-famous-sumo-wrestlers/

Jika mendengar kata "sumo" pasti hal yang terbesit dalam pikiran kamu adalah pegulat dengan tubuh yang besar dan gemuk, kan? Ya, tidak salah sih. Namun, olahraga yang termasuk ke dalam kategori sport tourism ini lebih dari apa yang kamu pikirkan.

Sumo sendiri merupakan cabang olahraga gulat nasional Jepang yang telah ada sejak zaman kuno. Dulu, Sumo merupakan salah satu bentuk pertunjukkan untuk mengucap rasa syukur kepada Dewa dalam agama Shinto atas kemakmuran yang telah diturunkan pasca musim panen padi. 

Sekarang, sumo merupakan olahraga yang menjadi warisan budaya negara Jepang dan masih dipertandingkan sampai hari ini. 

Sebagai warisan budaya tradisional yang sarat dengan agama Shinto, terdapat ritual yang harus dilakukan sebelum perhelatan olahraga ini dimulai, baik bagi para pesumo (rikishi) maupun wasitnya. 

Bahkan, ritual yang dilakukan bisa saja lebih lama daripada pertandingannya itu sendiri. Mengingat yang dibutuhkan untuk menentukan menang atau kalahnya dalam olahraga ini hanya dengan cara mendorong lawan sampai keluar dari lingkaran yang ada di ring (dohyo).

Salah satu ritual yang dilaksanakan dan membuat penonton bersorak-sorai adalah penaburan garam (shiromaki) ke udara di sekeliling ring gulat sebagai bentuk penyucian. Selain itu, para pesumo juga melakukan gerakan hentak kaki ke arena dengan tujuan mengusir roh jahat. 

Sedangkan bagi wasit, biasanya mereka menyiapkan rumput laut dan sake untuk ritual. Pun, wasit dalam pertandingan gulat ini bukanlah orang biasa, melainkan biksu atau tetua yang berasal dari agama Shinto sehingga keputusannya sangat dihormati.

sumber: https://alljapantours.com/japan/culture/sports/Sumo/

Hal lain yang perlu kamu ketahui juga, bahwasannya para pesumo memiliki kehidupan di luar ring yang juga sangat kental dengan adat dan tradisi agama Shinto. 

Walaupun tidak bertanding, para pesumo diwajibkan untuk menggunakan kimono dan sandal kayu (geta) setiap harinya. Pesumo juga harus menjaga rambutnya dengan model chonmage yang mirip samurai zaman dulu. 

Yup, kalian tidak salah baca dan jika berbagai aturan itu dilanggar oleh pesumo, konsekuensi yang didapatkan adalah sanksi sosial dan sanksi dari padepokan tempat pesumo itu berlatih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline