Lihat ke Halaman Asli

Dinas Sosial DKI Jakarta

TERVERIFIKASI

Dinas Sosial DKI Jakarta

Goes To School, Tagana Jakut Beri Pembekalan Guru SMAN 73 Jakarta Tanggap Bencana

Diperbarui: 14 Juni 2019   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tugas pemerintah maupun Taruna Siaga Bencana (TAGANA), melainkan tanggung jawab semua pihak termasuk para guru dan pelajar. Oleh karena itu, wawasan tentang kebencanaan harus diketahui sejak dini. Dalam hal ini, Taruna Siaga Bencana (Tagana) wilayah Jakarta Utara menggelar Tagana Goes To School di SMA Negeri 73 Jakarta, yang terletak di Jalan Cakung Cilincing Raya, No.1, Semper Timur pada Jum'at (14/6).

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya peningkatan kesiapsiagaan di masyarakat, khususnya di sekolah yang dinilai rentan bencana. Adapun materi yang disampaikan adalah pelatihan evakuasi mandiri dari bencana gempa, tendanisasi, serta pengelolaan Dapur Umum Mandiri. Hal tersebut diungkapkan Ketua Tagana Jakarta Utara, Rokhman, usai menghadiri acara tersebut.

"Para guru di sini dilatih dengan simulasi menghadapi bencana gempa, mengingat SMAN 73 Jakarta ini berlantai tiga. Mereka diberikan pelatihan bagaimana mengamankan diri dan evakuasi secara mandiri dari gedung berlantai. Hal ini tentunya untuk mengurangi resiko bencana. Kalau mereka sudah tanggap, mereka bisa berbagi ilmunya ke siswa siswinya," ungkap Rokhman.

Dokpri

Tak hanya itu, para guru juga diberi pembekalan mengenai tendanisasi, mulai dari mendirikan tenda, hingga pengelolaannya. Tidak ketinggalan, pembekalan mengenai Dapur Umum Mandiri juga menjadi salah satu materi menarik untuk disampaikan. "Di sini dijelaskan bagaimana kita mengoperasikan dapur umum secara baik, secara mandiri dan juga mengaktifkan atau menggunakan alat-alat dapur umum," lanjut Rokhman.

Dokpri

Rokhman menilai, ada beberapa hal tentang prosedur keamanan yang menjadi catatan untuk diperhatikan pihak sekolah, yakni mengenai warning system (peringatan dini) serta jalur evakuasi yang belum tersedia. "Tadi di akhir acara, kami memberi masukan kepada pihak sekolah agar dibuat warning system dan membuat jalur evakuasi dengan baik. Mereka sudah sepakat, dalam waktu dekat akan memetakan untuk jalur evakuasi, sewaktu-waktu bencana terjadi," ujarnya.

Dokpri

Diharapkan dengan adanya pelatihan tanggap bencana ini, para guru dapat menyampaikan pengetahuan kepada para murid, keluarga hingga masyarakat, sehingga mereka berperan serta dalam penanganan bencana.

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline