Lihat ke Halaman Asli

Pedagang Kentang Goreng Keluhkan Pendapatan Menurun Selama Pandemi Covid-19

Diperbarui: 14 Juni 2021   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pedagang Kentang Goreng Keluhkan Pendapatan Menurun Selama Pandemi Covid-19


Pedagang kentang goreng di Alun-Alun Sidoarjo mengeluh turunnya pendapatan akibat pandemi Covid-19.

Sampai saat ini, Pandemi Covid-19 masih belum menandakan tanda-tanda akan segera berakhir. Bahkan di beberapa daerah, jumlah kasus positif justru meningkat. Kondisi ini tentu bukan kabar baik bagi setiap orang, khususnya bagi para pedagang.

Virus corona yang menyebar di Indonesia tidak hanya memberikan dampak buruk bagi kesehatan, tapi juga pada para pedagang. Banyak dari mereka yang pendapatannya menurun.

Kerugian yang diakibatkan oleh pendemi ini juga turut dirasakan oleh salah seorang pedagang kentang goreng di Alun-alun Sidoarjo bernama Purwani warga Siwalan Panji, Buduran. Dirinya mengaku bahwa selama pendemi penjualan kentang goreng nya berkurang.

Purwani mengatakan saat ini sangat kesulitan mendapatkan pembeli sehingga berdampak menurunnya pendapatan setiap berjualan.

“Penghasilan ngga kayak dulu, sekarang sepi. Sejak ada Corona ini pendapatan saya jauh menurun, sebelumnya sehari saya bisa dapat lima ratus samapi tujuh ratus ribu. Sekarang hanya dua ratus ribu saja, separuh aja ngga nyampe,” kata Purwani, Minggu (13/6).

Purwani menuturkan pandemi ini sangat terasa baginya, karena suami terkena PHK dari atasannya.

“Suami ku sekarang ngga kerja gara-gara kena PHK, bingung cari makan wong sekarang cari kerja lagi juga susah,” tutut Purwani.

Purwani mengatakan untuk menghidupi keluarga nya ia berusaha mencari kegiatan tambahan lain seperti berjualan di depan rumah malam hari serta suami nya melakukan kerja serabutan lainnya.

“Buat tambah-tambah aku sekarang juga jualan kalo malam di depan rumah walaupun ngga rame amat, suami ku kadang juga kalo disuruh sama tetangga juga dilakukan kayak nguli yang penting halal bisa buat makan” sambung Purwani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline