Lihat ke Halaman Asli

Dina Finiel Habeahan

be do the best

"Anugerah Moral", Hadiah yang Terus Menerus Dibagikan

Diperbarui: 23 Februari 2021   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dewiku.com

Menurut ajaran yang pernah yang pernah saya terima, moral itu adalah ajaran tentang baik buruknya mengenai suatu perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya sesuai aturan yang berlaku di masyarakat atau dalam kelompok. Moral itu adalah hadiah yang paling berharga dalam hidup karena akan selalu diwariskan kepada anak cucu. Pendidikan moral sejak kecil telah saya dapatkan melalui keluarga, sekolah, kelompok bahkan dalam hidup bermasyarakat.

Salah satu fakta yang paling melekat dan bahkan mendasar dari kehidupan manusia adalah ritme harian yakni tukar-menukar senyum, tukar-menukar barang atau berupa hadiah dan masih banyak lagi. Kejadian-kejadian unik ini nyaris tak pernah absen dari kehidupan kita. 

Sebagai makhluk duniawi, kita dilengkapi dan diberi kemampuan  untuk masuk dalam ritme ini. Siapa tidak senang ketika mendapat hadiah? Dan siapa yang tidak bahagia mendapati wajah yang tersenyum setiap kali melakukan perjumpaan.

Namun, dari sekian hal atau barang yang ditukar ada satu hadiah yang tidak dapat dibeli di toko, dibungkus dalam kotak apa pun, atau dikirim melalui e-mail atau teks. Ini bukan sembarang hadiah yang bisa dititipkan apalagi digojekkan. Hehehe. Ini adalah hadiah yang perlu diberikan dengan kehadiran langsung. Sebab hadiah ini butuh kejujuran yang berasal dari dalam diri kita dan itu adalah anugerah moral.

Kamu pasti senang mendapatkan hadiah ini kan? Dan saya yakin bahwa kamu telah memilikinya sedari dulu. Bahkan memberikannya kepada orang lain. Hadiah itu biasanya terlihat sederhana, bungkusannya tak semenarik hadiah valentine. Hadiah itu hanya berbalut kertas polos yang lembut yang bisa dirasakan oleh hati yang lembut. Hadiah ini adalah tentang nilai-nilai, prinsip-prinsip kebaikan, kebajikan dan standar etika. Beberapa dari kita barangkali sudah menawarkan kemurahan hati, niat baik dan rasa saling menghormati untuk dikonsumsi banyak orang sebagai wujud dari anugerah moral.

Kita semua adalah orang-orang yang beragama atau beriman. Tentu saja sebagai orang beriman kita sudah dipayungi oleh ajaran moral. Pada intinya, moral itu bersumber dari ajaran-ajaran agama yang kita anut. Lalu ,pertanyaannya apakah moral yang kita anut memiliki perbedaan sehingga dengan mudahnya kita melontarkan kata-kata atau tindakan yang amoral terhadap yang lain?

Berikut yang menjadi kekhasan moral yang dihadiahkan secara terus menerus:

a. Prinsip Kebaikan Hati

Membangun relasi yang baik terhadap siapapun pijakannya adalah hati yang baik. Hati yang baik menjadi tuntutan awal untuk membangun hidup yang lebih baik sehingga saya atau kita mampu mengalami keadilan, kebahagiaan, kebebasan dan perdamaian.

b. Prinsip Solidaritas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline