Setelah sekitar dua minggu menjadi pelatih interim Real Madrid, Santiago Solari akhirnya ditunjuk sebagai pelatih tetap senin lalu dengan kontrak satu setengah tahun[1].
Pilihan akhirnya dijatuhkan kepada Solari setelah para 'kandidat' pelatih yang diincar Real Madrid seperti:Antonio Conte, Robert Martinez, Mauricio Pochettino, dan Michael Laudrup menolak tawaran dari klub juara 13 kali Liga Champions tersebut. Pilihan yang mungkin terkesan dipaksakan jika melihat para calon pelatih yang sebelumnya diincar. Dari kalangan internal pemain, Solari bahkan sebelumnya tidak diunggulkan menjadi pelatih[2].
Sebagai sebuah klub juara 13 kali Liga Champions dan satu-satunya klub yang merupakan pendiri dari FIFA, terpilihnya Solari yang hanya punya pengalaman melatih tim cadangan memang terkesan aneh[3] [4].
Apalagi dengan rekor yang dicatatkan klub ini sebagai klub pertama yang sukses mempertahankan trofi Piala Champions Eropa baik pada era Piala Champions maupun Liga Champions, Real Madrid seharusnya mendapatkan pelatih baru dengan catatan prestasi dan pengalaman yang bagus dalam melatih klub. Hal ini tentu menjadi pertanyaan: Apakah Santiago Solari merupakan pilihan yang tepat sebagai pelatih baru Real Madrid?
Menjawab pertanyaan di atas, sebelumnya kita perlu menilik lagi pernyataan Vicente del Bosque mengenai sosok yang tepat untuk menjadi pelatih klub tersebut.
Pada saat itu, Bosque menyatakan bahwa pelatih baru Real Madrid harus memahami mengenai klub tersebut secara mendalam[5]. Penulis melihat dari pernyataan tersebut bahwa mantan pemain Real Madrid merupakan sosok yang tepat sebagai pelatih klub tersebut. Hal ini didukung oleh pembahasan Marca mengenai syarat pelatih baru yang tepat untuk Real Madrid.
Berdasarkan pembahasan dari Marca, sosok pelatih yang tepat untuk Real Madrid harus memenuhi persyaratan:mantan pemain utama klub;punya manajemen ruang ganti yang bagus; serta minim pengalaman dalam melatih tim[6]. Dalam hal ini berarti tidak sembarang mantan pemain yang 'layak' menjadi pelatih klub tersebut. Mantan pemain Real Madrid yang tidak pernah tampil bermain di kompetisi resmi bersama Madrid atau hanya sekali bermain tentunya tidak memenuhi syarat.
Persyaratan lain yang bisa dilihat adalah catatannya saat menjadi pelatih tim cadangan Real Madrid atau klub La Liga lainnya. Berdasarkan catatan penulis, mantan pemain Real Madrid yang 'layak' menjadi pelatih harus memenuhi setidaknya salah satu dari persyaratan berikut ini:punya catatan cukup bagus saat melatih tim cadangan namun tidak pernah juara; catatan bagus saat menjadi pelatih tetap klub Spanyol lainnya; trofi juara bersama klub La Liga lainnya[7].
Persyaratan ini yang tidak dipenuhi oleh Amancio Amaro, Mariano Garcia Remon, Jose Antonio Camacho, dan Julen Lopetegui yang merupakan mantan pemain Real Madrid saat menjadi pelatih tetap Real Madrid. Amancio Amaro dan Mariano Garcia Remon sempat membawa Real Madrid Castilla sebagai juara(Amaro juara Segunda Division sedangkan Remon juara Segunda B).
Sedangkan Jose Antonio Camacho dan Julen Lopetegui punya catatan buruk saat melatih klub Spanyol (Camacho degradasi dengan Sevilla musim 1996/97 sedangkan Lopetegui dipecat setelah 10 pertandingan bersama Rayo Vallecano musim 2003/04; Lopetegui bahkan hanya sekali tampil untuk Real Madrid saat menjadi pemain).
Bagaimana dengan Santiago Solari? Solari merupakan salah satu mantan pemain andalan Real Madrid yang satu angkatan dengan Zinedine Zidane. Namanya memang tidak sepopuler Zidane atau bahkan Guti yang merupakan mantan rekannya saat di Real Madrid. Namun Solari berperan dalam gol kemenangan Real Madrid di Final Liga Champions UEFA 2002[8].