Lihat ke Halaman Asli

Didik Yandiawan

Kolektor album musik.

Pemecatan Dalglish dan Masa Depan Liverpool

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13371901971277268187

Rabu (16/05), Fenway Sports Group (FSG) dan Liverpool Football Club mengumumkan akhir masa jabatan Kenny Dalglish sebagai manajer Liverpool. Terminasi kontrak Dalglish menjadi keputusan bulat klub, setelah mempertimbangkan berbagai faktor. Posisi Liverpool di klasemen akhir ditengarai menjadi pemicunya.

Kegetiran melanda seluruh fans klub yang bermarkas di Anfield. Kenny Dalglish meninggalkan posisi manajer Liverpool yang dijabatnya sejak 8 Januari 2011. John W Henry dan Tom Werner memberikan pernyataannya dalam kapasitas mereka masing-masing sebagai principal owner dan club chairman. Henry menyatakan bahwa Kenny lebih dari sekedar manajer dan pemain bintang yang memenangi berbagai kejuaraan. Sementara itu Werner menyatakan berutang budi atas jasa Dalglish sejak ia direkrut untuk menangani Liverpool menggantikan Roy Hodgson. Kalimat sakti berikutnya tentang Dalglish dari sang principal owner adalah, "He is in many ways the heart and soul of the club. He personifies everything that is good about Liverpool Football Club. He has always put the Club and its supporters first. Kenny will always be a part of the family at Anfield." Hanya saja, Henry melanjutkan pernyataannya, "Tugas kami sekarang adalah untuk mengidentifikasi dan merekrut orang yang tepat untuk menangani klub ini ke depan dan membangun fondasi yang kuat diberlakukan selama 18 bulan terakhir." Tak kalah getirnya, Werner juga menyatakan bahwa hasil yang diraih Liverpool di Liga Inggris tidak memenuhi ekspektasi klub, sehingga klub merasa perlu membuat perubahan demi mengembalikan visi klub dalam upaya mengembalikan kejayaan Liverpool di kompetisi domestik dan Eropa. Pemutusan kontrak Dalglish akhirnya menjadi pilihan terbaik sekaligus tersulit dari petinggi klub. Masa Depan Liverpool Kepergian Dalglish meninggalkan pertanyaan besar bagi klub. Siapa yang akan mengisi posisi manajer dan jajaran staf kepelatihan lowong di Liverpool? Spekulasi bermunculan. Trio manajer yang menunjukkan kapasitasnya mengangkat performa dan eksistensi tim di Liga Inggris musim 2011/2012 muncul ke permukaan. Roberto Martinez (Wigan), Paul Lambert (Norwich), dan Brendan Rodgers (Swansea) adalah nama-nama tersebut. Musim lalu, ketiganya sukses memberi efek kejut bagi sejumlah klub besar Liga Inggris. Khusus Liverpool, ketiganya menjadi mimpi buruk Liverpool. Determinasi dan efektivitas permainan membuat ketiga klub tersebut tetap bertahan di tengah ketatnya persaingan liga. Opsi atas ketiganya bisa jadi luruh jika dihubungkan dengan ambisi klub untuk meraih prestasi. Bukan rahasia, semua jajaran pemilik klub Liga Inggris berambisi untuk meraih gelar. Belanja pemain hingga penunjukan manajer menjadi faktor krusial penentu hasil akhir. Revolusi Abramovic di Chelsea nampaknya memberikan efek seragam di beberapa klub. Semua klub memburu trofi.  Tentunya selain trofi mereka mengejar keuntungan sebagai entitas bisnis. Jika demikian, nama top bisa dihadirkan. Daftarnya berderet. Juergen Klopp, Fabio Cappello, Rafael Benitez, hingga Joseph Guardiola berada di etalase. Meski fakta untuk menghadirkan manajer berkualitas tidak sesederhana itu, Liverpool harus memberikan garansi keyakinan bagi segenap fansnya. Manajer berkualitas setidaknya mampu membangun fondasi baru Liverpool masa depan. Kejelian pembelian dan penjualan pemain di bursa transfer pasca EURO 2012 akan menjadi pembeda utama. Pembeda utama yang diyakini mampu menunjukkan kelayakan Liverpool untuk kembali ke trek yang mereka dambakan: meraih trofi dan menjadi klub besar di level domestik dan Eropa. +Didik Yandiawan+ sumber gambar: www.telegraph.co.uk




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline