Lihat ke Halaman Asli

Didik Sedyadi

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Cerpen (Panjang): Yang Bersemi dari Jamarat

Diperbarui: 25 November 2017   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto dok. pribadi

Pukul 14.36 waktu Arab Saudi. Hotel Dar Al Haramain, Sektor 11 Jamaan Haji Indonesia.

Wiwin  masuk kamar mandi. Air kran hotel yang hangat mengantar dirinya  mensucikan diri dengan berwudlu. Sementara di luar kamar,  Bu Yanti,  bibinya, telah menanti dengan perlengkapan standar shalat dan tadarus di  Masjidil Harom. Masker, tas identitas dan tas punggung berisi kitab Al  Quran serta tiga botol air mineral kosong untuk diisi air zam-zam  sepulang 'Isya nanti malam.

"HP Neng bunyi, sepertinya WA." kata  Bu Yanti ketika Wiwin keluar kamar mandi.

"Oooo ... iya Bi, terima kasih." kata gadis itu sambil melihat HP-nya. Sejenak ia mendesah, kemudian menggeleng.

"Pejuang yang itu lagi?" tanya Bu Yanti menggoda.

"Hehe iya. Biarlah, ayo kita berangkat...."

"Nggak akan didoakan di Harom? Mustajab lho!" Bu Yanti menggoda lagi.

"Win ke sini mau beribadah Bi."

"Berdoa juga beribadah."

"Hehe iya sih, tapiii..... kuat-kuatan doa saja Bi. Ayo Bi ...." kata Wiwin sambil menggamit bibinya.

"Maksudnya apa?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline