Lihat ke Halaman Asli

Tinta Merah Menyala

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah banyak yang kami coretkan

Di atas hamparan tanah hijau biru

Entah dengan tinta putih atau hitam

Atau  abu abu

Tetapi lebih banyak merah menyala

Membakar setiap hijau

Mencekik napas lepas

Merobek kilau biru

Hancur sudut semesta

Akibat aku kamu

Dan kita para khalifah

Yang tak malu

Akan karya menjijikkan

Tidakkah kalbu mengutuk

Atas tinta merah

Yang kita tebar selama hidup

Sadarkah ketika alam memeluk

Dengan segala keramahan

Langitnya teduh

Memecah setiap cucuran keringat

Yang jatuh

Anginnya mesra

Membelai setiap uban di rambut

Oh, inilah alam, kawan manusia

Hanya ingin memberi, tidak menuntut

Namun, tinta merah menyala yang telah kita coretkan

Duh Gusti, kami memohon ampunan Mu

Atas tingkah dan kesombongan

Terhadap hijau biru

Yang telah Engkau anugerahkan

Di bumi khatulistiwa laksana zamrud

Semoga kesalehan terhadap alam tertanam

Dan muncul

Di dalam setiap jiwa

Dan kalbu

Setelah berakhirnya bulan penuh rahmat

Lestari semoga terwujud

Untuk alam negeri Indonesia

Tangerang Selatan, 27 Juli 2014

ditulis juga di www.wirakid.com dan www.peduli-biodiversitas.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline