Lihat ke Halaman Asli

Dicky Saputra

TERVERIFIKASI

Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

Kenali 5 Kebiasaan "Baik" yang Berakibat Buruk bagi Anda

Diperbarui: 14 Maret 2021   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngga ada yang namanya sempurna. Percuma anda mengejarnya. (Sumber foto: Jonathan Hoxmark on Unsplash)

Anda punya kebiasaan? Baik atau buruk? Kebanyakan orang, atau malah semuanya, pasti punya kebiasaan yang terbentuk sejak lama dan dilakukan terus menerus. Dan namanya kebiasaan, pastinya akan sulit untuk diubah.

Kalau kebiasaan baik sih, ngga apa-apa dipelihara. Tapi kalau yang buruk, sudah pasti harus diubah.

Masalahnya, beberapa kebiasaan ternyata terlihat baik tapi sebenarnya berakibat buruk untuk anda. Nah loh?

Ini yang bahaya. Kalau anda ngga sadar bahwa itu adalah kebiasaan buruk, anda jadi ngga punya rencana untuk mengubahnya. Padahal, kalau kebiasaan seperti ini dibiarkan begitu saja, bisa menimbulkan masalah kesehatan mental untuk anda di kemudian hari.

Apa saja sih kebiasaan-kebiasaan itu?

Bekerja terlalu keras

Ada penelitian yang mengatakan kalau workaholic itu ternyata punya karakteristik yang sama dengan kecanduan alkohol atau narkoba.

Bedanya, workaholic terkesan lebih bagus. Ya kan?

Orang yang terlihat sibuk bekerja keras setiap hari terlihat keren kan?

Memang, bekerja keras itu seringkali diidentikkan dengan pencapaian sukses yang lebih cepat.

Tapi sayang, ada bahaya tersendiri yang sebenarnya mengintai orang-orang yang bekerja dalam jam kerja yang panjang ini. Mulai dari masalah gangguan tidur, kecemasan, atau masalah mental lainnya yang bisa saja muncul kalau anda tetap membiarkan kebiasaan yang satu ini.

Dan lucunya, bekerja dalam jam kerja normal seringkali sama produktifnya dengan bekerja dalam jam kerja yang panjang asalkan anda tahu bagaimana strategi bekerja yang tepat. Jadi buat apa bekerja sampai melebihi jam kerja normal kalau hasilnya sama saja kan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline